Kabarindo24jam.com | Israel – Konflik antara Israel dan Iran semakin memanas. Sebanyak 14 pesawat kargo berisi peralatan militer dari Amerika Serikat dan Jerman tiba di Israel pada Kamis (19/6). Pengiriman ini merupakan bagian dari jembatan udara dan laut yang telah berlangsung sejak Israel melancarkan serangan udara ke beberapa wilayah strategis di Iran pada 13 Juni lalu.
Dalam keterangan resminya, Kementerian Pertahanan Israel menyebut kiriman tersebut sebagai dukungan terhadap “kesiapan operasional” militer mereka. Namun, tidak dijelaskan secara rinci jenis peralatan yang dikirimkan dalam paket bantuan tersebut. Sementara itu, baik pemerintah AS maupun Jerman belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait keterlibatan mereka dalam pengiriman ini.
Berdasarkan data militer Israel, pengiriman 14 pesawat ini menambah panjang daftar dukungan logistik asing yang masuk sejak konflik meletus. Sejak Oktober 2023, tercatat lebih dari 800 pesawat kargo militer telah mendarat di Israel, terutama selama operasi militer mereka di Jalur Gaza yang banyak menuai kritik dari komunitas internasional.
Ketegangan antara Israel dan Iran meningkat tajam sejak serangan udara Israel pada 13 Juni yang menargetkan fasilitas militer dan nuklir Iran. Sebagai balasan, Teheran meluncurkan rudal ke beberapa wilayah di Israel. Pemerintah Israel menyebut sedikitnya 25 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan tersebut. Sementara Iran melaporkan lebih dari 600 warganya tewas dan lebih dari 1.300 orang luka-luka.
Pengiriman bantuan militer dalam skala besar ini memicu kekhawatiran baru soal eskalasi konflik bersenjata di kawasan Timur Tengah. Para analis menilai dukungan dari negara-negara Barat, termasuk AS dan Jerman, dapat memperpanjang konflik dan memperbesar dampak kemanusiaan di kedua belah pihak. Hingga kini, belum ada tanda-tanda deeskalasi di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap kedua negara untuk menahan diri.