JAKARTA — Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Mayjend Marinir Purn Yussuf Solichien mengatakan partainya akan terus selalu memperjuangkan aspirasi TNI-Polri. Salah satunya, jika lolos ke parlemen atau DPR RI pada Pemilu 2024, akan menjadi Fraksi TNI-Polri di DPR.
Hal tersebut disampaikan Yussuf saat melantik Dewan Pimpinan Nasional PKP 2021-2026, Jumat (24/9/2021). Ia pun menjanjikan kemakmuran para prajurit jika partai yang dipimpinnya bisa tembus ke parlemen.
“Insya Allah, apabila PKP pada Pemilu 2024, kami lolos ke parlemen di Senayan, maka kami siap jadi Fraksi TNI-Polri, quote unquote,” kata Yussuf seraya mengenang Fraksi ABRI di parlemen saat Orde Baru.
Menurutnya, saat itu ada golongan khusus di parlemen yang bertugas memperjuangkan kesejahteraan TNI-Polri. Namun kini tak ada lagi fraksi di DPR yang betul-betul memperjuangkan kesejahteraan TNI-Polri.
Yussuf lantas mengklaim PKP mampu mengisi kekosongan tersebut. “Kami siap untuk menjadi corong aspirasi kepentingan TNI-Polri, termasuk kesejahteraan prajuritnya, keluarganya, dan purnawirawan,” ujarnya.
Dia pun tegas membantah gagasan Fraksi TNI-Polri akan membangkitkan dwifungsi yang telah dihapus sejak reformasi. Ia menyebut ide itu hanya perumpamaan bahwa PKP berpihak pada kemajuan TNI-Polri.
“Bukan mengembalikan yang dulu. Kami hanya ingin dan siap membantu Bapak (TNI-Polri) membangun kekuatan, membangun kemampuan, untuk menjalankan tugas pokoknya,” ujar Yussuf.
Fraksi TNI/Polri pernah eksis di dunia politik Indonesia pada Orde Baru. Fraksi itu jadi perwujudan dwifungsi ABRI yang difasilitasi pemerintahan Presiden Soeharto. Kala reformasi berlangsung, penghapusan dwifungsi ABRI jadi salah satu tuntutan rakyat.
Tuntutan itu dikabulkan oleh almarhum Abdurrahman Wahid menjabat Presiden saat menjalankan reformasi TNI. Polri juga dipisahkan dari ABRI. TNI pun kehilangan hak politik dan hanya fokus menangani keamanan negara.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPN PKP Said Salahudin mengumumkan susunan kepengurusan DPN PKP, yaitu Ketua Dewan Pembina Try Sutrisno, Sekretaris Dewan Pembina Rully Soekarta dengan Anggota Dewan Pembina Rosihan Arsyad, Dedy Heryadi Sutisna, Miky Barrito Putra, dan Koesnadi Kardi.
Selanjutnya Ketua Umum Yussuf Solichien dan Wakil Ketua Umum Aslizar Nurdin Tanjung, Sekretaris Jenderal Said Salahudin dibantu oleh sembilan Wakil Sekretaris Jenderal.
Antara lain Dyah Puspita Sari, Dewi Angraeni, Rita Zahara, Yoshi Erlina, Gamal Ashgar, Indri Yuli Hartati, Sandra Paramarthi, Estiana Fithriana Dewi dan Semmy Miltov Luhukay.
Adapun Bendahara Umum Ellen Sukmawati dibantu empat Wakil Bendahara Umum yakni Dwi Ratna Kartikawati, Mei Ling, Krishna Kamil dan Hazana Anggrayni.
Sedangkan pada struktur ketua bidang yakni Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan Dodi Suradiradja, dan Ketua Bidang Ideologi Politik Disiplin Partai Ery Satyanegara.
Kemudian Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Aria Riefaldy, Ketua Bidang Legislator Firdaus Adinugroho, Ketua Bidang Kewilayahan dan Pengabdian Masyarakat Fredy Fernandes Arronggear, Ketua Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Syahrul Mamma.
Berikutnya Ketua Bidang Kemaritiman Toga Mahaji, Ketua Bidang Perekonomian dan Pembangunan Abdul Wahab Bangkona, Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat Hendra Suhada, Ketua Bidang SDM Soetopo, Ketua Bidang Litbang dan Evaluasi Sutrija dan Ketua Bidang Khusus Chaidier Patonnory.
Terakhir, Mahkamah Partai menjabat selaku Ketua merangkap anggota Secarpiandy, Sekretaris merangkap anggota Deddy Mulyadi Muis, anggota Henny Aliah Zahra, Iin Achmad Riza dan Solihin. (***/CP)