Site icon Kabarindo24jam.com

Angkatan Laut Negara ASEAN dan Amerika Serikat Kolaborasi Latihan Maritim di Batam

20251210 1716 screenshot 2025 12 10 211707

Kabarindo24jam.com | Batam – Indonesia dan negara-negara tetangga menggelar Latihan Maritim ASEAN–Amerika Serikat 2025 di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (10/12/2025). Latihan yang sebelumnya dikenal sebagai ASEAN–US Maritime Exercise ini dibuka Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letjen Tri Budi Utomo, dihadiri Pangkoarmada I Laksda Haris Bima Bayuseto, dan delegasi negara peserta.

Latihan tahun ini diikuti sejumlah kapal perang dari tujuh angkatan laut negara di kawasan ASEAN, seperti Brunei Darussalam menurunkan KDB Darulaman; Malaysia membawa KD Lekir-26; Myanmar mengerahkan Kyan Sit Thar (F-12); Filipina mengirim BRP Antonio Luna (FF-151); Singapura hadir dengan RSS Vigour-92; dan Vietnam mengikutkan VPNS-09.

Sementara, Indonesia dalam hal ini TNI AL mengerahkan KRI John Lie-358 beserta helikopter Bell 4203 dari Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) sedangkan Amerika Serikat menurunkan USS Cincinnati-20.

Kemudian, empat angkatan laut negara ASEAN lainnya seperti Kamboja, Laos, Thailand, dan Timor Leste berpartisipasi lewat augmented staff, yakni pengiriman perwira dan personel pendukung tanpa kapal perang.

“Pulau Batam memiliki posisi strategis untuk latihan multinasional semacam ini, sekaligus sarana memperkuat kemampuan bekerja bersama antar angkatan laut,” ujar Tri Budi, dikutip dari keterangan Dinas Penerangan Koarmada I pada Kamis (11/12/2025).

Diketahui, ASEAN–US Maritime Exercise merupakan kelanjutan dari latihan pertama pada 2019. Saat itu latihan perdana digelar di tengah meningkatnya tensi di Laut Cina Selatan dan naiknya aktivitas kapal asing di jalur perdagangan Asia Tenggara.

Kemudian negara-negara ASEAN dan Amerika Serikat memandang perlu ada kerja sama yang lebih erat untuk menjaga keamanan pelayaran, berbagi informasi, dan meningkatkan respons terhadap ancaman maritim.

“Latihan edisi 2025 ini kembali menegaskan komitmen negara peserta dalam membangun interoperabilitas dan menjaga stabilitas keamanan laut di kawasan,” pungkas Sekjen Kementerian Pertahanan Letjen Tri Budi. (Man/*)

Exit mobile version