Kabarindo24jam.com | Cileungsi – Atap bangunan tiga ruang kelas dan aula Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Cileungsi, Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, ambruk dan mengakibatkan belasan siswa luka-luka. Peristiwa terjadi tepat saat kegiatan belajar-mengajar tengah berlangsung pada Rabu (10/9/2025).
Mendapat laporan musibah tersebut, Bupati Bogor Rudy Susmanto pun bergerak cepat (Gercep) meninjau ke lokasi. Bupati datang bersama pejabat Forkopimda untuk memastikan kondisi bangunan dan penanganan atas seluruh siswa korban pasca kejadian.
Kepada wartawan, Bupati Rudy menegaskan bahwa meskipun kewenangan pemerintah kabupaten hanya mencakup jenjang SD dan SMP, keberadaan SMA dan SMK di wilayah Kabupaten Bogor tetap menjadi perhatian serius.
“Walaupun SMA dan SMK kewenangannya ada di pemerintah provinsi Jawa Barat, pemerintah Kabupaten Bogor tidak tutup mata. Karena yang bersekolah di sini adalah anak-anak masyarakat kita, maka permasalahan ini harus ditangani bersama-sama,” tegasnya.
Selanjutnya Ia memastikan penanganan korban telah berjalan baik. Sebagian besar siswa yang sempat dirawat di rumah sakit kini sudah dipulangkan. Hingga saat ini, masih ada tujuh siswa yang mendapatkan perawatan intensif.
“Alhamdulillah, penanganan korban berjalan baik. Sebagian besar sudah pulang, hanya tinggal tujuh siswa yang masih dirawat. Mudah-mudahan kondisi mereka segera membaik,” ucap Rudy Susmanto kepada Bogorupdate.com.
Selain layanan medis, Pemkab Bogor juga menyiapkan pendampingan psikologis atau trauma healing bagi siswa-siswi yang terdampak. Bahkan, bila diperlukan, pemerintah siap mengirim guru untuk memberikan pembelajaran khusus di rumah para siswa.
“Kami pastikan tahapan trauma healing dilakukan dengan baik. Kalau ada siswa yang membutuhkan pembelajaran secara khusus, Pemkab Bogor siap menghadirkan guru ke rumah. Prinsipnya, kegiatan belajar mengajar harus tetap berjalan,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan, terkait keberlanjutan kegiatan belajar, pihak sekolah bersama orang tua siswa akan menggelar pertemuan pada esok hari. Hal ini untuk memastikan solusi terbaik bagi keberlangsungan pendidikan siswa-siswi.
“Tidak mungkin besok langsung belajar di sekolah seperti biasa. Kita beri waktu bagi siswa untuk pulih secara psikologis agar mereka nyaman kembali beraktivitas. Besok pihak sekolah akan mengundang orang tua siswa untuk bermusyawarah dan mengambil keputusan bersama,” imbuhnya.
Pemkab Bogor, lanjutnya, terus berproses melakukan percepatan perbaikan infrastruktur pendidikan, khususnya sekolah-sekolah yang menjadi kewenangan pemerintah daerah. Tujuannya, agar kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan aman dan nyaman.
“Pemerintah Kabupaten Bogor berkomitmen mempercepat perbaikan infrastruktur pendidikan. Keselamatan dan kenyamanan siswa menjadi prioritas utama,” pungkas Bupati Rudy. (Adul/*)