Site icon Kabarindo24jam.com

AY Sogir Minta Pemkab Bogor Alokasikan Dana Hibah Majelis Taklim

Achmad Yaudin Sogir, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi PKB

Kabarindo24jam.com – Cibinong – Musibah tragis menimpa sebuah majelis taklim di Desa Sukamakmur Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor, Minggu (7/9/2025), saat kegiatan peringatan Maulid Nabi tengah berlangsung. Bangunan tempat berlangsungnya pengajian roboh yang mengakibatkan empat orang ibu meninggal dunia dan 80 ibu lainnya luka-luka.

Musibah ini menjadi duka sekaligus peringatan. Sudah waktunya majelis taklim mendapat tempat yang layak, bukan hanya secara fisik, tapi juga dalam agenda dan kebijakan pembangunan daerah. Karena selama ini, doa-doa dari kaum ibu yang selama ini tak pernah putus dari majelis adalah kekuatan tak terlihat yang menopang bangsa.

Achmad Yaudin Sogir, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi PKB, menyampaikan keprihatinan dan duka yang mendalam atas musibah tersebut. Ia menekankan pentingnya perhatian serius dari pemerintah daerah atau Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor terhadap ribuan majelis taklim yang tersebar di wilayah Bumi Tegar Beriman.

Menurutnya, musibah ini kembali mengingatkan bahwa bencana bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Namun, peristiwa ini juga menjadi pelajaran penting bagi semua pihak, khususnya pemerintah daerah, terkait kelayakan dan keamanan infrastruktur tempat-tempat ibadah non-formal seperti majelis taklim.

“Majelis taklim bukan hanya tempat pengajian biasa. Ia adalah benteng moral dan spiritual umat. Di Kabupaten Bogor, ada lebih dari 1.000 majelis taklim, dengan kondisi bangunan yang sangat beragam—ada yang sederhana, ada yang mewah, tapi banyak juga yang sangat memprihatinkan,” ujar KH. Achmad Yaudin Sogir kepada wartawan, Senin (8/9/2025)

Oleh karena itu, tegas Sogir, sudah saatnya pemerintah daerah mengalokasikan anggaran hibah khusus yang menyasar langsung ke majelis-majelis taklim yang tidak layak huni, demi menjaga keselamatan jamaah serta keberlanjutan syiar Islam.

“Pemerintah wajib hadir, jangan hanya diam. Wajib hukumnya membantu majelis-majelis taklim ini dengan anggaran hibah yang tepat guna. Jangan dianggap sebelah mata, karena di sanalah ibu-ibu—penjaga doa bangsa—berkumpul dan memohonkan kebaikan untuk negeri ini. Kekuatan negeri ini ada pada doa dan akhlak umatnya,” lanjutnya dengan penuh haru.

Majelis taklim selama ini memang dikenal sebagai pusat pendidikan agama nonformal yang diikuti oleh masyarakat, khususnya kaum ibu, hampir setiap hari. Dari waktu ke waktu, jumlah majelis terus bertambah, menunjukkan antusiasme masyarakat dalam memperdalam ilmu agama.

Namun, bertambahnya jumlah majelis tidak selalu diiringi dengan peningkatan fasilitas dan keamanan bangunan. Hal ini menjadi tanggung jawab moral bagi seluruh pihak, termasuk DPRD dan pemerintah kabupaten, untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan jamaah.

“Kita tidak boleh menunggu musibah untuk bergerak. Ini soal visi keummatan dan keberpihakan terhadap pendidikan akhlak. Jika negara ingin melahirkan generasi toyyibun warobbun ghofur, maka majelis taklim harus dijadikan prioritas dalam kebijakan pembangunan,” pungkas KH. Achmad Yaudin Sogir. (Adul/*)

Exit mobile version