Site icon Kabarindo24jam.com

Demo Bupati Pati Ricuh, Dua Warga Meninggal Dunia

Oplus_131072

Kabarindo24jam.com | PATI — Aksi unjuk rasa menuntut mundur Bupati Pati, Sudewo, berakhir ricuh dan memakan korban jiwa. Dua warga dilaporkan meninggal dunia dalam kericuhan yang pecah di halaman Kantor Bupati Pati pada Rabu, 13 Agustus 2025.

Kericuhan mulai memanas sekitar pukul 11.00 WIB. Massa yang sejak pagi mengepung Kantor Bupati mendesak Sudewo keluar menemui mereka. Tak hanya berorasi, mereka melempari petugas dan jendela sekretariat kantor dengan botol air mineral dan batu. Kaca pecah berserakan, halaman kantor dipenuhi botol plastik bekas lemparan.

Massa juga mendorong pagar dan berupaya menerobos masuk ke dalam. Aparat yang berjaga merespons dengan tembakan gas air mata, memaksa massa kocar-kacir. Saling kejar antara pengunjuk rasa dan polisi pun terjadi. Seorang anggota kepolisian terlihat terluka dan harus ditandu keluar dari lokasi.

Kapolresta Pati, Kombes Pol Jaka Wahyudi, mengatakan situasi memburuk karena adanya pihak ketiga yang memprovokasi. “Situasi berkembang tidak kondusif karena disinyalir ada kelompok penyusup yang ikut aksi ini,” ujarnya kepada wartawan di lokasi.

Aksi ini bukan hanya berlangsung di Kantor Bupati. Massa juga bergerak menuju Gedung DPRD Kabupaten Pati, melempari bangunan, dan berusaha mendudukinya. Di depan Kantor Bupati, keranda mayat dan truk tronton diparkir sebagai simbol protes. Berbagai spanduk bertebaran, di antaranya bertuliskan: “Bupati Pati Sudewo mundur secara kesatria atau dilengserkan rakyat secara paksa”.

Tuntutan massa bervariasi, mulai dari desakan mundur Bupati, pengusutan kasus dugaan KPK, hingga pemecatan eks karyawan tanpa pesangon.

Sekitar pukul 13.00 WIB, di sela rapat paripurna DPRD Pati, perwakilan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu mengumumkan adanya korban jiwa. Ketua Komisi D DPRD Pati, Teguh Bandang Waluyo, membenarkan laporan tersebut meski belum merinci kronologinya. “Ada laporan dua warga meninggal dunia, detailnya belum kami terima lengkap,” kata politisi PDIP itu.

Di tengah memanasnya situasi, Bupati Pati Sudewo menyatakan mundur dari jabatannya. Pernyataan itu memicu sorak sekaligus duka di luar gedung. Bagi sebagian warga, pengunduran diri Sudewo adalah kemenangan, namun bagi keluarga korban, hari itu menjadi penanda hilangnya nyawa dalam perjuangan yang belum tentu berakhir.(Ls*)

 

 

Exit mobile version