Site icon Kabarindo24jam.com

Diplomat Jepang Terbang ke Beijing Usai China Murka soal Taiwan

Kabarindo24jam.com | Taiwan – Dikutip dari Kyodo,ketegangan diplomatik Jepang–China kembali meningkat setelah komentar Perdana Menteri Sanae Takaichi terkait kemungkinan respons Tokyo dalam situasi darurat di Taiwan memicu reaksi keras Beijing. Untuk meredam eskalasi, salah satu pejabat tinggi Kementerian Luar Negeri Jepang diterbangkan ke China pada Senin.

Kementerian Luar Negeri Jepang menugaskan Masaaki Kanai, Kepala Biro Urusan Asia dan Oseania, untuk melakukan pembicaraan langsung dengan pemerintah China. Pertemuan dijadwalkan berlangsung Selasa (18/11). Sumber pemerintah yang memahami agenda tersebut menyebutkan, Kanai akan menegaskan bahwa komentar Takaichi tidak mengubah posisi resmi Jepang sebagaimana tertuang dalam komunike bersama 1972, termasuk pengakuan Tokyo terhadap Republik Rakyat China sebagai satu-satunya pemerintahan sah.

Ketegangan bermula dari pernyataan Takaichi awal bulan ini. Ia menyebut bahwa keadaan darurat di Taiwan yang melibatkan penggunaan kekuatan militer dapat menjadi “situasi yang mengancam kelangsungan hidup” bagi Jepang. Pernyataan tersebut mengisyaratkan kemungkinan Jepang menjalankan hak bela diri kolektif berdasarkan Konstitusi yang menolak perang. Beijing merespons dengan kemarahan karena menganggap Taiwan sebagai urusan internal China.

Reaksi China berkembang cepat. Pada Jumat (14/11), Kementerian Luar Negeri China memanggil Duta Besar Jepang di Beijing, Kenji Kanasugi, dan menuntut agar Takaichi mencabut ucapannya. Di hari yang sama, Tokyo mengajukan protes balik terkait unggahan seorang diplomat China yang menyinggung pernyataan Takaichi di media sosial. Ketegangan meningkat ketika Konsul Jenderal China di Osaka, Xue Jian, melalui unggahan di platform X, mengancam akan “melakukan tindakan kekerasan ekstrem tanpa ragu-ragu” terhadap Takaichi.

Situasi diplomatik yang memanas itu berdampak luas. Pemerintah China pekan lalu mengimbau warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Jepang dan meminta calon pelajar yang berencana studi di sana meninjau ulang rencana mereka dengan mempertimbangkan faktor keselamatan. Instruksi tersebut menegaskan bahwa isu Taiwan kembali menjadi titik sensitif dalam hubungan kedua negara.

Kunjungan Kanai ke Beijing dipandang sebagai langkah penting untuk meredakan ketegangan yang berpotensi mengganggu stabilitas kawasan. Jepang berharap dialog langsung dapat mengembalikan komunikasi diplomatik pada jalur yang lebih konstruktif di tengah meningkatnya kecurigaan kedua pihak. (Man*/)

 

Exit mobile version