Site icon Kabarindo24jam.com

Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, KPK Fokus Kerugian Pembebasan Lahan Milik Negara

Kabarindo24jam.com | Jakarta – Dugaan adanya korupsi dalam proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau Whoosh kini semakin menguat, ini menyusul sinyal dari pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengaku tengah menyelidiki tindak pidana korupsi terkait pembebasan lahan proyek kereta cepat yang dibangun di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu mengatakan menyatakan bahwa pihaknya memang sedang menelusuri data pembebasan lahan (proyek Whoosh). “Dari temuan sementara, di sana ada terindikasi tindak pidana korupsi,” kata Asep dalam keterangan persnya yang dikutip pada Rabu (12/11/2025).

Adapun Lahan-lahan yang dibebaskan itu digunakan untuk membangun konstruksi tiang penyanggah rel kereta cepat. Temuan penyidik KPK, ternyata ada sejumlah lahan yang dibebaskan merupakan milik negara. KPK pun mengendus adanya sejumlah oknum yang menjual tanah milik negara kepada negara.

“Ada oknum-oknum di mana yang bersangkutan itu yang seharusnya ini milik negara, tapi dijual lagi kepada negara,” ujar Asep. Terkait lahan-lahan yang dimiliki secara pribadi, Asep mengatakan transaksi penjualan dapat sah-sah saja asalkan tidak terjadi penggelembungan dana.

Dia menegaskan bahwa jika nantinya ditemukan indikasi mark-up harga, KPK akan melakukan tindakan hukum. “Misalkan kalau itu milik pribadi dan seharusnya mendapat pembayaran, ya tentunya pembayaran yang wajar. Jadi juga kalau pembayarannya wajar, tidak akan kita perkarakan,” tegasnya.

KPK juga mengusut kerugian negara dari dugaan skandal pada proyek strategis nasional (PSN) yang dieksekusi di era Presiden ke-7 Joko Widodo itu. “Kerugian dari sisi pembebasan lahan inilah yang sedang kita kejar dan kita akan kembalikan kepada negara,” tuturnya.

Meski demikian, Asep mengaku bisa menjelaskan secara rinci lokasi mana saja yang terindikasi korupsi karena masih proses penyelidikan.  “Nah, terkait yang mana pembebasan lahannya apakah yang di Halim, yang dari Jakarta ini, kan semua kan tancapnya tiang-tiang tuh sampai Bandung. Nah ataukah yang di Bandung di Tegalluar. Ya nanti kita sama-sama tunggu ya,” jelas dia.

Asep menyatakan pengungkapan materi penyelidikan kasus ini sekaligus meluruskan isu yang berkembang di masyarakat sebelumnya bahwa penyelidikan dugaan korupsi whoosh terkait mark-up anggaran rel, sebagaimana sempat dilontarkan oleh Mahfud MD.

Adapun penyelidikan proyek Whoosh ini, beber Asep, sudah berlangsung pada awal tahun 2025. Penyelidik masih mengumpulkan informasi untuk menentukan apakah dugaan perkara ini naik ketahap penyidikan atau tidak. (Cky/*)

Exit mobile version