Kabarindo24jam.com | Cibinong – Minimnya perhatian dan rendahnya kepedulian dari Pengurus Cabang Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pengcab Pertina) Kabupaten Bogor dan pihak-pihak terkait lainnya, membuat kecewa para petinju yang akan bertanding di Babak Kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (BK Porprov) di Sukabumi pertengahan Desember 2025.
Meski demikian, lima petinju muda Kabupaten Bogor asal sasana tinju Prayoga – Cibinong terus bersemangat menjalani latihan keras demi memenuhi target maksimal atau menjadi juara di BK Porprov sehingga nantinya dapat berlaga di ajang Porprov XV Jawa Barat 2026 yang berlangsung di Kota Bekasi, Kota Bogor dan Depok.
Pelatih Kepala Sasana Tinju Prayoga Welly Sabu mengungkap beberapa hari tersisa menuju BK Porprov Jabar 2026, persiapan sudah mencapai 70 persen, meski peralatan jauh dari kata memadai. Ia mengakui selama ini, terutama dua bulan sebelum laga BK Poprov, tidak ada perhatian atau pembinaan induk cabor ini, yakni Pertina.
“Jangankan perhatian, datang saja untuk sekedar menengok latihan juga persiapan atletnya saja tak pernah. Bahkan saya pun tak pernah diajak bicara oleh Pengcab Pertina soal teknis, strategi dan hal-hal yang perlu dilakukan menghadapi BK Porprov,” ungkap Welly kepada awak media, Selasa (2/12/2025).
Welly menyebut, hal serupa juga dialami oleh dua sasana tinju lainnya yang sejumlah petinjunya juga mengikuti BK Porprov Jabar. “Baru pada BK Porprov kali ini, kita menyiapkan Latihan, peralatan dan logistik sendiri, tidak ada pembinaan apalagi perhatian dari induk olahraga tinju maupun pemerintah daerah,” imbuhnya.
Karena itu, Welly berharap pengurus KONI Kabupaten Bogor selaku induk dari seluruh cabang olahraga, termasuk tinju, turun tangan untuk mendukung persiapan para petinju yang akan memperjuangkan nama besar sekaligus mengharumkan daerah Kabupaten Bogor di berbagai event, khususnya Porprov Jabar.
Adapun pada BK Porprov Jabar kali ini, sasana Prayoga akan menerjunkan Ricardo Sabu di kelas 67 kg, Rivaldi Sabu (54 kg), Geraldo Sabu (46 kg), Rusdianto Suku (75 kg) dan petinju putri, Riska Menehen di kelas 60 kg. Kelimanya diproyeksikan juara BK dan lolos ke Porprov Jabar 2026.
Menurut Welly, dorongan moral dan fasilitas seharusnya datang dari Pemkab Bogor dan organisasi olahraga yang memayungi cabang tinju. Namun kenyataannya, para petinju serta sejumlah pelatih justru bertahan berkat solidaritas internal dan kecintaan terhadap dunia tinju.
“Kami bukan minta dimanjakan. Tapi atlet kita ini kan berjuang mengharumkan nama daerah, masa tiada perhatian sama sekali? Mudah-mudahan ada segera ada dukungan dari KONI dan pemerintah daerah” imbuh Welly. (Cky)

