Minggu, 20 Juli 2025
Beranda blog Halaman 269

Mobil Dinas Eks Bupati Bogor 2 Tahun Tak Dikembalikan, Ternyata Sudah Pindah Tangan

0

BOGOR — Sejumlah kalangan mempersoalkan keberadaan mobil dinas (Mobdin) jenis Toyota Harrier tahun 2015 yang digunakan Bupati Bogor periode 2015-2018, Nurhayanti. Mobil tersebut tak pernah diserahkan ke Bidang Aset oleh Nurhayanti sejak masa jabatannya sebagai Bupati selesai pada 31 Desember 2018 lalu.

Pihak Bidang Aset Daerah pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) mengungkapkan fakta sebenarnya, mobdin tersebut sudah pindah tangan alias dibeli oleh Nurhayanti. Hal ini sesuai aturan memang dibolehkan, namun pembelian ini terasa janggal lantaran pembelian baru dilakukan pada Desember 2020.

Hal itu terlihat dari kuitansi pembelian tertanggal 27 Desember 2020 dengan nilai Rp.146 juta. “Mobdin itu sudah dibayar oleh ibu Nurhayanti. Ini kuitansi pembayaran ke Bank Jabar,” kata Kasubid Perencanaan Bidang Aset DPKAD, Rahmad, ketika dikonfirmasi kabarindo24jam, baru-baru ini.

Rahmad yang mewakili Kepala Bidang Aset, Bangun Sapta Siswa, mengatakan pembelian mobdin itu sudah sesuai dengan aturan. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 tahun 2016 dan Perda Kabupaten Bogor, pembelian mobdin dapat dilakukan pejabat negara/daerah pengguna mobdin tanpa melalui lelang.

Namun demikian, Rahmad tidak menjelaskan berapa harga jual wajar mobdin bernopol F 13xx G tersebut di pasaran. Disinggung mengenai biaya pemeliharaan kendaraan selama belum dibeli oleh Nurhayanti, Rahmad mengatakan bahwa selama ini pemeliharaan mobdin itu ditanggung bersama.

“Untuk perawatan kendaraan satu tahun ditanggung ibu Nurhayanti, satu tahun lagi oleh Pemkab Bogor,” kata Rahmad sekaligus meralat pernyataan sebelumnya yang menyebutkan biaya perawatan mobdin selama dua tahun ditanggung Pemkab Bogor. Namun Rahmad tak merinci total biaya yang dikeluarkan selama ini.

Hal ini cukup aneh, sebab Nurhayanti menggunakan mobil dinas tersebut selama hampir 2 tahun dengan cuma-cuma tanpa mengeluarkan biaya pemeliharaan mobil mewah tersebut. Padahal kapasitas Nurhayanti bukan lagi Bupati.

Uniknya lagi, mobdin tersebut tidak langsung dikembalikan atau ditarik Pemkab bertepatan dengan berakhirnya masa jabatan Nurhayanti. Namun faktanya mobdin itu terus terparkir di rumah pribadi Nurhayanti selama dua tahun. Bahkan Pemkab Bogor pun mendiamkan saja, seolah-olah mobdin itu bukan dibeli dari uang rakyat. (Husni)

Wacana Masa Jabatan Presiden Tiga Periode Dianggap Tak Penting

0
Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah

JAKARTA — Wacana masa jabatan Presiden Republik Indonesia tiga periode atau boleh lebih dari dua periode terus bergulir. Lucunya, wacana ini digulirkan oleh barisan tokoh oposisi dan pengamat yang berpihak pada salah satu kompetitor di Pemilihan Presiden 2019 lalu, bukannya oleh koalisi partai pengusung Joko Widodo.

Politikus senior PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah menegaskan hingga saat ini tidak ada langkah-langkah politik yang diambil PDI Perjuangan maupun MPR RI untuk mengubah masa jabatan presiden menjadi tiga periode. Sehingga ia menganggap wacana itu tidak penting.

“Sejauh ini kami belum pernah memikirkan apalagi mengambil langkah-langkah politik untuk mengubah konstitusi hanya untuk menambah masa jabatan presiden menjadi tiga periode. Demikian juga di MPR, belum pernah membahas isu masa jabatan presiden dan mengubahnya,” ucap dia kepada wartawan, Minggu (14/3/2021).

Ditambahkannya, masa jabatan presiden dua periode sebagaimana yang diatur dalam UUD 1945, sudah ideal dan tidak perlu diubah lagi. “Bagi PDIP, masa jabatan presiden dua periode seperti yang saat ini berlaku sudah cukup ideal dan tidak perlu diubah lagi,” kata Basarah.

Saat ini, kata Basarah, yang diperlukan adalah kepastian akan kesinambungan pembangunan nasional dalam setiap pergantian kepemimpinan nasional, sehingga visi misi dan program pembangunan tidak berubah setiap adanya pergantian Presiden.

“Atas dasar itu, yang dibutuhkan bangsa kita saat ini adalah perubahan terbatas UUD 1945 untuk memberikan kembali wewenang MPR menetapkan GBHN dan bukan menambah masa jabatan presiden menjadi tiga periode karena hal tersebut bukan kebutuhan bangsa kita saat ini,” tegasnya. (***/CP)

Polri Inginkan Cetak Polisi Handal Dengan Menanamkan Keimanan dan Ketakwaan

0

SUKABUMI — Kepala Lembaga Pendidikan dan Latihan (Lemdiklat) Polri, Komjend Pol Rycko Amelza Dahniel mengungkapkan bahwa dalam mendidik calon polisi, tidak hanya bisa dilakukan hanya dengan memberikan ilmu dan keterampilan. Tetapi juga penting ditanamkan keimanan dan ketakwaan.

“Mendidik seorang calon Polisi dengan hanya memberikan kecerdasan dan keterampilan, tanpa menanamkan keimanan dan ketakwaan agar memiliki akhlak yang mulia, sama saja menciptakan monster,” kata Rycko dalam keterangan persnya, Minggu (14/3/2021).

Menurut Rycko, polisi masa depan tidak hanya handal dalam berbagai keterampilan atau menguasai ilmu penyidikan serta penyelidikan saja, tetapi juga perlu dibekali ilmu agama untuk membentuk akhlak yang tentunya juga sangat bermanfaat menunjang kinerja anggota Polri di setiap medan peristiwa.

Sementara terkait dengan rencana pembukaan pendidikan tatap muka di masa pandemi Covid-19, Komjen Rycko Amelza telah meninjau kesiapan fasilitas dan sumber daya manusia yang dipersiapkan untuk program Sekolah Inspektur Polisi (SIP) di Setukpa Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (12/3/2021).

Rycko pun memastikan, sekolah tatap muka ini sudah mendapatkan green light dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Sehingga jajaran Lemdiklat harus mempersiapkan segala sesuatunya agar rencana pendidikan tatap muka dapat berjalan sesuai protokol kesehatan.

Rycko menekankan ada tiga hal yang menjadi catatan dan perlu dipersiapkan dengan baik. Mulai dari kesiapan SOP protokol kesehatan, vaksinasi hingga pendidik dan peserta didik harus sudah menjalani vaksinasi tahap dua.

“Kesiapan fasilitas kesehatan di fasilitas pendidikan, Lemdiklat Polri harus memiliki Prokes yang dijadikan rujukan oleh satuan pendidikan, sehingga dapat dijadikan protap/SOP prokes dalam bentuk peraturan Kalemdiklat Polri,” ucap dia.

“Vaksinasi untuk pendidik dan pelayanan pendidikan, wajib sudah melaksanakan vaksin tahap 1 dan 2. Peserta didik yang masuk wajib sudah melaksanakan vaksin tahap 1 dan 2,” tambah mantan Gubernur Akpol dan Kepala Badan Intelijen Keamanan Polri ini. (***/Husni)

PBB Desak Segera Penarikan Pasukan Bersenjata di Libya untuk Wujudkan Perdamaian

0

TRIPOLI — Sesuai dengan komitmen Perjanjian Gencatan Senjata untuk mewujudkan keamanan serta perdamaian di negara Libya, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak semua pihak untuk secepatnya menarik pasukan militer dan tentara bayaran dari Libya.

“Dewan Keamanan (PBB) meminta semua pihak untuk mengimplementasikan perjanjian gencatan senjata secara penuh dan mendesak negara-negara anggota (Dewan Keamanan) untuk menghormati dan mendukung perjanjian tersebut,” demikian pernyataan Dewan Keamanan PBB, Minggu (14/3/2021).

Berdasarkan data yang dimiliki Dewan Keamanan PBB, kurang lebih 20 ribu personil pasukan militer negara lain dan tentara bayaran masih berada di dalam wilayah Libya pada akhir tahun 2020 lalu. Namun, pengurangan pasukan sejauh ini belum terlihat.

“Dewan Keamanan menyerukan kepatuhan penuh terhadap embargo senjata PBB oleh semua negara anggota, sejalan dengan resolusi Dewan Keamanan yang relevan,” seru PBB yang diamini 15 anggota Dewan Keamanan seperti dilaporkan kantor berita Al Jazera.

Sejumlah pakar sebelumnya mengatakan bahwa aturan embargo senjata tersebut sudah berulang kali dilanggar. Sehingga diperlukan tindakan konkret berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat serta disetujui seluruh negara anggota Dewan Keamanan PBB.

Sebagai informasi, Libya, salah satu negara penghasil minyak terbesar di dunia, telah jatuh ke dalam perang saudara sejak 2015 lalu selepas tumbangnya rezim Moamar Qadhaffi, dimana negara tersebut pecah menjadi dua fraksi, yakni pihak pemerintah resmi yang diakui oleh PBB (GNA) dan pasukan militer pimpinan Khalifa Haftar (LNA).

Pada April 2019, pasukan Haftar yang mendapat dukungan dari Mesir, Uni Emirat Arab dan Rusia telah meluncurkan sejumlah tindakan agresif untuk mengambil alih ibukota, Tripoli, dari tangan pasukan pemerintah. Namun, upaya tersebut gagal usai Turki meningkatkan jumlah pasukan militernya untuk mendukung GNA.

Pada akhirnya, pakta perjanjian gencatan senjata akhirnya tercapai pada Oktober 2019, dimana seluruh pasukan asing harus segera keluar dari Libya dalam waktu tiga bulan sehingga PBB dapat mencabut aturan embargo senjata atas Libya. (AJ/CP) itu

Desa Wisata Batulayang Bogor, Destinasi Berlibur yang Menawan Hati

0

PUNCAK — Desa Batulayang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor-Jawa Barat, adalah Desa Wisata yang begitu indah dan bisa menjadi salah satu destinasi berlibur favorit di masa pandemi Covid-19 dan adaptasi kebiasaan baru saat ini.

Desa cantik yang berada di wilayah Pegunungan atau kawasan wisata Puncak ini, memiliki pemandangan alam pegunungan yang indah dan sangat menarik, sehingga kita pun merasa betah karena suasana yang sejuk.

Meski demikian, untuk mencapai lokasi Desa Batulayang ini perlu usaha keras karena lokasi jalanan yang sempit dan terjal. Dalam hal ini, tentu saja harus menjadi perhatian Bupati Bogor Ade Yasin yang selama ini concern membangun infrastruktur.

Tapi rasa tak nyaman akibat perjalanan yang melelahkan tersebut, akan terbayar saat kamu tiba di perkemahan mewah atau glamping bernama Rimba Camp yang dikelola langsung oleh masyarakat lokal.

Pada tempat ini berdiri berbagai penginapan dengan konsep rumah bergaya  pedesaan namun tetap memperoleh fasilitas yang memadai seperti permainan outbond dan kolam renang yang disiapkan pengelola.

Selain lokasi glamping yang cantik, di dekatnya juga terdapat desa yang digunakan untuk pusat kuliner dan kios-kios UMKM yang dikelola oleh warga lokal. Adapun, lokasinya berada di pinggir sungai mengalir sehingga tempat ini juga sangat cocok untuk bersantai.

Sebagai informasi, Desa Batulayang juga merupakan salah satu desa wisata berkelanjutan yang sudah mampu memperhatikan berbagai aspek lingkungan dan protokol kesehatan dengan baik.

Saat ini, Desa Batulayang baru mengembangkan desa wisata yang digunakan untuk camping, kuliner dan   homestay. Selanjutnya pada 2021 ini, Desa Batulayang juga akan menyediakan perjalanan wisata edukasi ramah lingkungan yang baik dan berkelanjutan.

Seiring berjalannya waktu, wisata Eco Tourism yang juga menjadi program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini kian menjadi magnet di Indonesia, sehingga mengunjungi lokasi ini bisa menjadi salah satu alternatif yang sangat menarik.

Kepala Desa Batulayang Iwan Setiawan, mengungkapkan, bahwa saat ini di desanya sudah berjalan untuk wisata edukasi termasuk penggunaan bank sampah dengan teknologi tepat guna untuk mengatasi sampah yang berserakan secara swadaya masyarakat.

“Jadi, di pedesaan ini sudah terdapat sebuah alat yang bisa mendaur ulang sampah yang menjadi hasil karya dari warga Desa Batulayang,” ketika ditemui wartawan baru-baru ini.

Desa wisata yang baru-baru menerima penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini, memiliki sekitar 10,000 penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani dan perkebunan.

Iwan pun berharap pembangunan desa wisata ini, akan lebih banyak tenaga kerja lokal yang terserap dengan baik. “Dengan adanya desa wisata berkelanjutan, mudah-mudahan yang menjadi motor penggerak ekonomi di Desa Batulayang,” imbuhnya. (***/Meisa)

Program Vtube Jadi Solusi, Pemerintah Diharapkan Berikan Dukungan Kebijakan

0
Ketua Umum BPI KPNPA RI Rahmat Sukendar

JAKARTA — Di tengah pro kontra tentang keberadaan dan manfaat program Vtube, sejumlah pihak terus memberikan dukungan terhadap program tersebut lantaran dianggap dapat menjadi salah satu alternatif pendapatan bagi masyarakat di masa sulit seperti saat ini.

Ketua Umum BPI KPNPA RI (Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara Pengawas Anggaran Republik Indonesia) Tb Rahmad Sukendar, S.Sos., SH, sangat mendukung program Vtube yang telah terbukti memberikan solusi ekonomi bagi masyarakat yang tengah kesulitan di masa pandemi covid-19

Oleh karena itu, Rahmat berharap Pemerintah hendaknya memberikan apresiasi atas program bagus seperti Vtube untuk berkembang di indonesia. Setidaknya, pemerintah menerbitkan regulasi yang menjamin kepastian hukum.

“Vtube cenderung simple, tanpa modal dan bisa menjadi mata pencaharian ketika Pemutusan Hubungan Kerja atau PKH banyak terjadi di masa pandemi covid 19. Bagi sebagian banyak orang ini adalah solusi,” kata Rahmat dalam keterangan persnya, Sabtu (13/3/2021).

Terkait ada pihak pihak yang masih mempertanyakan Vtube, lanjut Rahmat, harusnya dapat melihat dari sisi positifnya, bahwa Vtube tidak pernah merugikan pihak lain. “Sampai saat ini tak ada yang dirugikan,” ujarnya.

Kerjasama yang ditawarkan, lanjut Rahmat, antara pengiklan yang membayar iklan dengan View Point ( VP ) dan Penonton yang mendapatkan View Point (VP) bisa menggerakan roda perekonomian masyarakat.

“Pengusaha kecil yang banyak terbentur kaitan pemasaran produk di masa pandemi bisa memasarkan produknya melalui iklan secara digital sehingga roda produksi tetep berjalan dan tidak akan menimbulkan PHK bagi para pegawainya,” imbuhnya.

Lebih lanjut Rahmat mengungkapkan, bahwa komunitas pengguna Vtube bisa menjadikan aplikasi ini sebagai sarana silaturahmi dan sharring inovasi. (Nov/Yul/Leo)

Revisi UU Pemilu Batal, Pilkada Bareng Pilpres dan Pileg Munculkan Persoalan

0

JAKARTA — DPR dan pemerintah telah menarik revisi Undang-Undsng Nomor 7/2017 tentang Pemilihan Umum dari prolegnas. Dengan begitu, jadwal pelaksanaan Pilkada akan tetap digelar pada tahun 2024. Artinya, Pilkada digelar berbarengan pemilu pilpres dan pileg sesuai UU 10/2016.

Terkait hal itu, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, ketetapan DPR dan pemerintah mencabut revisi UU Pemilu dari prolegnas bukan cuma menimbulkan permasalah teknis saja. “Tapi juga hal-hal lain yang menurut saya jauh lebih mendasar,” kata Burhanuddin pada diskusi virtual Polemik Trijaya FM, Sabtu (13/3).

Pengamat politik terkemuka ini menyebutkan akan muncul tiga masalah inti jika Pilkada digelar 2024. “Isu soal legitimasi, isu soal demokratis tidaknya pilihan pejabat (Pj/Plt) yang tidak dilalui melalui proses pemilu dan terakhir ada alasan keamanan,” tuturnya.

Ia pun mengurai satu persatu masalah inti dari penyelenggaraan Pilkada di 2024 mendatang tersebut. Di mana yang pertama terkait dengan penunjukan pejabat sementara, pejabat, atau pelaksana tugas kepala daerah yang sudah habis masa jabatannya sebelum 2024.

Menurutnya, pejabat gubernur yang akan ditunjuk oleh presiden, sementara pejabat walikota dan bupati ditunjuk oleh mendagri, jumlahnya cukup banyak. Dari aspek politik demokratis, mereka tidak punya legitimasi karena tidak dipilih secara langsung oleh masyarakat.

“Bagaimana mungkin kita memberikan mandat kepada pejabat apalagi dalam waktu dua tahun sampai 2024, sementara mereka bukan pejabat by election, by selection, itu pasti jadi problem demokrasi,” katanya.

Kemudian, masalah kedua adalah perihal legitimasi pemilu yang menurutnya akan berkurang. Karena, tambah Burhanuddin, akan muncul stigma politis di masyarakat, apabila kepala daerah yang habis masa jabatannya digantikan oleh pejabat, pejabat sementara atau pelaksana tugas.

“Apakah ada pihak tertentu yang diuntungkan secara elektoral? Dan itu berhubungan dengan masa krusial 2024. Tentu ada dugaan politis bahwa pejabat gubernur, bupati, walikota akan menguntungkan pihak tertentu. Dan ini suatu prasangka yang tidak bisa disalahkan,” imbuhnya.

Adapun masalah yang terakhir yakni terkait keamanan pelaksanaan pemilu. Dalam konteks ini, Burhanuddin tidak menutup kemungkinan adanya kisruh di suatu daerah, sedangkan jumlah personel keamanan tidak cukup banyak untuk mengatasinya. (***/Husni)

Bupati Jember Kukuhkan 631 Pelaksana Tugas, Kejar Target Selesaikan Pembahasan APBD

0
Bupati Jember Hendy Siswanto didampingi Wakil Bupati KH. MB Firjaun Barlaman

JEMBER — Memasuki hari ke 12 menjabat, Bupati Jember Hendy Siswanto didampingi Wakil Bupati KH. MB Firjaun Barlaman mengukuhkan sebanyak 631 pelaksana tugas (Plt) jabatan tinggi pratama, administratur, dan pengawas (eselon II, III dan IV) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember. Setelah dilantik, akan dilakukan penilaian kinerja terhadap para pelaksana tugas selama kurang dari 3 bulan sebelum didefinitifkan.

Berdasarkan rilis resmi Dinaskominfo Jember, Jumat (12/3/2021), penyerahan SK Plt ini juga berkaitan dengan berakhirnya SOTK 2016 yang digantikan oleh SOTK 2021. Dalam acara yang dilangsungkan pada Jumat siang di Pendopo Wahya Wibawagraha ini, Bupati Hendy berharap visi misi pemerintahan era dia dan Wabup Firjaun dapat segera tercapai.

“Oleh karena itu, saya dan pa Wabup minta para pejabat pelaksana tugas terpilih untuk menjunjung profesionalisme dan loyalitas,” kata Hendy seraya menambahkan khusus untuk Sekretaris Daerah (Sekda) Mirfano ditetapkan sebagai Penjabat (Pj) dengan kewenangan yang lebih besar dari Plt.

Dikatakannya lagi, sehari setelah ditunjuk menjadi Plt, pejabat yang menjadi kepala dinas atau setingkatnya, langsung diminta untuk bekerja menyusun APBD Jember 2021. “Sabtu ini, saya minta mereka menyusun APBD, lalu sampai Minggu selesai. Senin pagi kita bawa ke DPRD untuk di bahas bersama,” ujar Hendy.

Dengan pola seperti itu, Hendy mengaku optimistis pembahasan APBD bersama dewan bisa dikebut dan selesai pada akhir Maret ini. “Selama proses pembahasan, saya minta para pejabat Pemkab untuk menjalin komunikasi yang baik dengan DPRD. Saya ingin, mereka harmonis seperti hubungan suami istri,” tuturnya.

Sebelumnya, hubungan Bupati Faida dengan DPRD Jember memburuk sejak awal menjabat. Faida kerap melarang pejabatnya untuk hadir memenuhi undangan rapat dengan DPRD Jember. Akibatnya, dua tahun terakhir, pembahasan APBD Jember selalu gagal disahkan.

“Dan saya minta, kalau diundang DPRD, para pejabat pemkab datang saja. Tidak perlu menunggu izin dari kami (bupati dan wabup). Cukup pemberitahuan. Pembahasan juga tidak harus di gedung, bisa juga secara informal,” tutur Hendy.

Namun, Hendy menegaskan, hubungan harmonis dengan DPRD bukan berarti untuk menumpulkan fungsi pengawasan dari legislatif. “Bukan berarti kita ingin kongkalingkong. Tetapi ini hubungan kolaborasi kemitraan kerja yang didasari prinsip profesional,” tutupnya.

Pengisian pejabat Plt tidak hanya pada kepala dinas, namun juga camat hingga kepala bagian serta kepala seksi, yang selanjutnya diharapkan menjadi efektif dalam upaya pembahasan dan penyelesaian APBD 2021. (***/Iwan)

Tidak Ada Intimidasi Intel Polri, Demokrat Klarifikasi Pernyataan Petingginya

0

JAKARTA – Statement atau pernyataan Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Benny Kabur Harman yang menyudutkan institusi Polri, yaitu adanya intimidasi anggota intel Polsek dan Polres terhadap pengurus Demokrat di daerah, terbukti tidak benar alias bohong. Pengurus Partai Demokrat secara resmi mengumumkan klarifikasi atas hal tersebut.

Ketua Departemen Hukum dan HAM DPP Partai Demokrat, Didik Mukrianto, mengungkapkan bahwa intimidasi dari aparat Polri itu tidak ada, tetapi yang ada ancaman dari pihak-pihak yang menyelenggarakan acara yang disebut sebagai Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat di Sibolangit, Deliserdang, Sumatera Utara.

“Dinamika pasca pertemuan Deliserdang yang diklaim sebagai Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat memang muncul beberapa aktifitas yang berpotensi bisa mengintimidasi kami sebagai pemilik suara yang sah. Namun intimidasi itu, lebih kami rasakan datang dari pihak-pihak yang melakukan KLB, bukan dari aparat penegak hukum,” kata Didik dalam keterangan persnya, Jumat (12/3/2021).

Dia pun menegaskan, tidak ada intimidasi dari kepolisian terhadap struktur Partai Demokrat termasuk DPC. Yang ada adalah komunikasi yang dilakukan oleh Kepolisian dalam rangka menjaga kondusifitas di daerahnya dan mengantisipasi serta mencegah potensi munculnya ekses negatif sebagai akibat pelaksanaan KLB.

“Di daerah pemilihan saya di Bojonegoro dan Tuban, komunikasi dan koordinasi berjalan dengan baik sejak awal, dan tidak ada sedikitpun intervensi, apalagi Intimidasi terhadap kader kami,” ungkap anggota Komisi III DPR ini.

Ditambahkannya, ia dan jajaran DPP Demokrat menyadari bahwa untuk menghadirkan dan mengimplementasikan transformasi Polri yang Presisi, salah satunya menghadirkan Polisi yang prediktif maka harus banyak menggali informasi dari lapangan.

Namun, kata Didik, dalam rangka menghindari adanya salah paham, komunikasi harus dibangun dengan basis yang terang dan sejelas-jelasnya, serta equal atau seimbang. “Jangan sampai komunikasi dan koordinasi macet. Karena itu penting dalam membangun chemistry,” tutur Didik.

Untuk itu, Didik mengakui bahwa soal dugaan intimidasi dari pihak aparat kepada pengurus Demokrat di daerah itu hanya kesalahpahaman saja. Dan kesalahpahaman itu sudah diluruskan antara Demokrat dan Kepolisian. “Ini salah paham saja. Di bawah pun juga sudah diluruskan,” tutupnya. (***/Husni)

Mampu Tangani Pandemi Covid-19, Mayoritas Rakyat Puas Pada Kinerja Jokowi

0

JAKARTA — Kinerja Presiden Joko Widodo dinilai sangat baik, khususnya dalam penanganan pandemi Covid-19 di tanah air. Hal itu ditandai dengan tingginya tingkat kepuasan masyarakat berdasarkan hasil survei terbaru Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) periode akhir Februari – awal Maret 2021.

Dalam siaran persnya yang diterima wartawan, Sabtu (13/3/2021), Direktur Eksekutif LKPI, Arifin Nur Cahyono menjelaskan, tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi ini merupakan satu poin dari hasil survei pihaknya yang dilakukan pada rentang tanggal 28 Februari hingga 8 Maret 2021 lalu.

Dalam survei tersebut, mayoritas responden (masyarakat dengan berbagai latarbelakang) yang totalnya mencapai 1.898 orang, mengaku merasa puas dan percaya dengan kinerja Presiden Jokowi dan pemerintahannya karena mampu menangani pandemi Covid-19.

“Data survei menyatakan bahwa 82,8 persen responden sangat percaya dan puas akan kinerja pemerintahan Jokowi-Maruf Amin dalam mengatasi dan menanggulangi Pandemi Covid dan dampaknya pada kehidupan masyarakat luas,” ujar Arifin.

Sementara itu, sebanyak 7,4 persen tidak percaya dan tidak puas dengan cara kerja dan kebijakan pemerintah Jokowi-Maruf Amin dalam penanganan Covid 19 serta dampaknya. Sisanya sebanyak 9,8 persen menyatakan kinerja pemerintah sangat buruk dan tidak puas.

Dari tingkat kepuasaan kinerja pemerintahan Jokowi yang tinggi tersebut, LKPI juga menemukan dampak positif yang diperoleh PDIP selaku partai pengusung Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019.

Di mana dalam survei ini, partai yang dipimpin putri sulung Bung Karno–Megawati Soekarno Putri–itu mendapat elektabilitas paling tinggi, yakni diurutan pertama dengan persentase 18,2 persen. “Elektabilitas PDIP dipengaruhi terutama oleh kinerja presiden yang memang adalah kader PDIP,” ucapnya.

Dalam survei ini, LKPI mencatat margin of error berada dikisaran angka 2,25 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sementara, metode survei terhadap ribuan responden yang berasal dari 34 provinsi menggunakan saluran telepon gengam dengan aplikasi Video Call Whatsapp.

Adapun komposisi responden survei adalah pria berjumlah 50,9 persen dan wanita 49,1 persen. Sedangkan, dari segi pekerjaan ada sebanyak 43,7 persen karyawan swasta/BUMN/ASN. Kemudian, sebanyak 21,3 persen wiraswasta, sebanyak 20,4 persen pekerja tidak tetap, dan 14,6 persen mahasiswa/ ibu Rumah Tangga. (***/Mesa)