Minggu, 20 Juli 2025
Beranda blog Halaman 307

Presiden Jokowi Murka, Perintahkan Usut Tuntas Teror di Sigi

0

JAKARTA – Presiden Joko “Jokowi” Widodo sangat geram dengan adanya peristiwa pembantaian penduduk di Desa Lemban  Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi-Sulawesi Tengah, akhir pekan lalu. Untuk itu, Presiden memerintahkan Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk mengatasi serangan teror yang terjadi di Kabupaten Sigi sekaligus mengusut tuntas pelaku teror hingga ke akarnya.

“Saya sudah memerintahkan kapolri mengusut tuntas jaringan pelaku dan membongkar jaringan itu sampai ke akarnya,” ujar Jokowi dalam keterangan persnya yang disiarkan di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/11/2020).

Tidak hanya Kapolri, Jokowi juga memerintahkan Panglima TNI agar mengerahkan pasukannya menjaga kawasan yang menjadi sasaran teror. “Saya juga telah memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI untuk meningkatkan kewaspadaan,” ujar Jokowi.

Terkait aksi teror tersebut, Presiden mengutuk keras peristiwa biadab itu. Ia mengatakan, aksi pembantaian tersebut adalah tindakan tidak beradab di luar batas kemanusiaan. “Saya mengutuk keras tindakan-tindakan di luar batas kemanusiaan dan tidak beradab yang menyebabkan 4 orang saudara-saudara kita meninggal dunia dalam aksi kekerasan yang terjadi di Kabupaten Sigi,” kata Jokowi.

Kasus pembunuhan empat warga di Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, terjadi pada Jumat 27 November 2020. Adapun korban merupakan satu keluarga, terdiri dari pasangan suami istri, anak, dan menantunya yang tewas dalam kondisi mengenaskan.

Selain korban jiwa, sejumlah bangunan juga dibakar oleh pelaku. Salah satunya adalah bangunan yang sering digunakan warga untuk tempat beribadah. Menurut polisi, pelaku pembunuhan diduga merupakan kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

Kelompok ini awalnya dipimpin oleh Santoso yang tewas dalam baku tembak dengan personel Operasi Tinombala di Poso pada 18 Juli 2016. Lalu, posisinya digantikan oleh Ali Kalora. (CP)

Destinasi Wisata di Aceh yang Menarik Hati

0

KABARINDO24 – Mengingat Aceh mungkin ingatan kita akan kembali sejenak pada bencana tsunami yang meluluhlantahkan Kota

Serambi Mekah tersebut. Tiga belas tahun berlalu, kawasan ini telah hidup kembali. Wisata Banda Aceh bahkan kini jadi salah satu favorit wisatawan di ‘tanah rencong’.

Mulai dari wisata alam, wisata kuliner, wisata sejarah, wisata kota Banda Aceh bahkan kenangan kelam akan tsunami pun sukses diangkat menjadi salah satu pesona wisatanya. Tak heran jika kini Banda Aceh mulai diminati sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Sumatera Utara.

Di antara beberapa destinasi wisata yang terkenal, ada setidaknya tujuh wisata Banda Aceh yang jadi favorit wisatawan, di antaranya:

 

Wapres Tegaskan Belum Ada yang Mampu Jadi Imam Besar

0

JAKARTA – Seperti ingin menyendiri pihak-pihak yang mengangkat Habib Rizieq Shihab menjadi Imam Besar Umat Islam Indonesia, Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia KH.Ma’ruf Amin menegaskan bahwa sampai saat ini di Indonesia belum ada satu orang pun yang mampu tampil sebagai imam besar umat Islam.

Ia pun memastikan, sejauh ini yang ada adalah imam atau pimpinan dari organisasi masyarakat (ormas) seperti FPI, NU, maupun Muhammadiyah.

“Belum ada orang yang mampu tampil sebagai Imamah saksiyah (imam kepribadian) menjadi imam umat Islam. Yang ada itu baru imamah mahdliyyah, imamnya NU; imamah Muhammadiyah, imamah FPI-yah, imamah Persisiyah, dan lain-lain,” ungkapnya dalam sambutan penutupan Munas X MUI, di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (27/11/2020).

Untuk itu, perlu ada lembaga besar yang dapat menaungi umat Islam di Indonesia yang jumlahnya sangat banyak. Ia pun menilai lembaga besar tersebut adalah MUI.

Ma’ruf melanjutkan, MUI diharapkan memberikan contoh dan teladan dalam karakter organisasi terutama dalam rangka menjaga kesatuan dan persatuan sebagai tenda besar.

“Kita sebut sebagai tenda besar karena melindungi dan menggerakkan dalam rangka menjaga kesatuan dan persatuan umat kebutuhan bangsa yang berbhineka tunggal ika,” ungkap Ma’ruf yang kini menjabat sebagai ketua dewan pertimbangan MUI. (CPS)

Majelis Habaib Tolak Dakwah yang Kasar dan Arogan

0

BANDUNG – Para habib yang tergabung dalam Majelis Habaib Jawa Barat menyerukan kedamaian demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), para habib juga menolak dakwah bernada kasar dan arogan. Hal itu terungkap dalam halaqah (pertemuan) para Habaib di Bandung, akhir pekan di penghujung bulan November 2020.

Inisiator Halaqah Majelis Habaib Jawa Barat, Habib Umar bin Husein Assegaf mengemukakan, dalam syiar Islam, para habib harus menggunakan cara-cara elegan dengan menghindari kata-kata kasar dan kurang santun. Apalagi Islam mengajarkan kebaikan dengan acara-acara baik.

“Demi kedamaian, marilah kalau kita mengajak kepada hal yang baik, caranya juga harus baik, santun, bijak. Kita tidak bisa mengubah seseorang dengan cara yang kasar, arogan. Tidak bisa. Selain menimbulkan antipati, akan hilang pesan bahwa Islam adalah rahmatan lilalamin, rahmat bagi alam semesta,” katanya.

Halaqah Majelis Habaib Jawa Barat, tutur Habib Umar, benar-benar murni muncul dari hati sanubari para habib, termasuk ulama dan mubalig di Jabar sebagai salah satu implementasi nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Kegiatan ini juga, tutur Habib Umar, menjadi wujud pernyataan sikap bahwa para habib, termasuk ulama dan mubaligh di Jabar banyak yang tidak sependapat dengan cara-cara yang tidak elegan, baik dalam syiar Islam maupun menunjukkan perbedaan pandangan dalam berpolitik.

“Karena banyak juga masyarakat yang bertanya, apakah para habib sama caranya, sama sepak terjangnya dalam pembinaan keagamaan dalam memperlihatkan ketidakcocokan baik dalam politik atau apapun. Saya jawab tidak. Karena banyak habib, ulama, dan mubalig menyatakan tidak setuju dengan cara-cara tersebut,” tutur Habib Umar.

Melalui Halaqah Majelis Habaib Jawa Barat, mereka berkumpul untuk menyamakan visi dan misinya sekaligus menunjukkan sikap kepada masyarakat luas dalam menyikapi kegaduhan pascapulangnya Habib Rizieq Shihab ke Tanah Air.

Majelis Habaib Jawa Barat mengajak semua pihak, terutama para habib untuk mensyiarkan akhlak mulia yang merupakan ciri khas dari dzurriyah Rasulullah Muhammad SAW dan mengimbau bersikap proaktif dalam merajut persatuan dan ukhuwah Islamiah secara baik dan damai.

“Mari kita sama-sama membangun bangsa Indonesia dengan segala potensi yang dimiliki demi NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) yang baldatun toyyibatun warobbun ghofuur,” kata Habib Umar.

Habib Syarif Muhammad Alaydrus menambahkan, para habib di Jabar tak ingin terjebak dan terbawa arus dalam friksi dan kelompok. Pihaknya pun tak ingin menjadi bagian dari masalah ataupun membuat masalah menjadi lebih kompleks.

“Kami ingin ikut ambil bagian memberikan solusi agar masalah ini tidak berkepanjangan dan semakin kompleks karena kami mengharapkan Indonesia ini damai. Karena, damai itu indah, sehat, dan dambaan semua insan,” kata Habib Syarif.

Halaqah Majelis Habaib Jawa Barat itu menyikapi peristiwa kerumunan massa pendukung Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu Megamendung, Kabupaten Bogor pada Jumat 13 November 2020 dan resepsi pernikahan anak Habib Rizieq di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta pusat beberapa waktu lalu. (HRP)

Kompolnas Rekomendasi Kriteria Figur Kapolri

1

JAKARTA – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengungkapkan ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) yang baru, menggantikan Kapolri Jenderal Idham Aziz. Menurut Kompolnas, konsep kepolisian yang demokratis sangatlah strategis dalam pemilihan calon Kapolri baru ini.

“Untuk mencapainya, ada kriteria yang strategis yang coba kita angkat dan gali yaitu melalui pendapat dan opini masyarakat, pendapat para purnawirawan dan mantan-mantan Kapolri,” kata Komisioner Kompolnas Yusuf  Warsyim dalam diskusi yang dihelat Setjen DPR RI di Gedung DPR, Kamis (26/11/2020). Lebih lanjut lagi, Yusuf merinci apa saja yang harus diperhatikan dalam seleksi pemilihan Kapolri.

Yang pertama yaitu terkait pelayanan yang ia lakukan sebagai anggota kepolisian kepada publik, yang kedua, kata Yusuf, para calon Kapolri harus melakukan tugas sesuai dengan kehendak hukum. “Jika ada yang melanggar hukum harus ditindak sesuai dengan hukum. Nah yang ketiga harus ada transparansi dan akuntabilitas dalam perjalanan karirnya,” katanya.

Poin keempat yang harus dipenuhi yaitu mengenai Hak Asasi Manusia serta perlindungan ekonomi sosial dan budaya. Untuk memenuhi kriteria ini, Polri harus bersinergi dengan masyarakat, tidak boleh ada jarak, apalagi ada konflik. Harus bersinergi. “Untuk mencapai sasaran yang strategis berbasis pelayanan, Polri harus berada lebih dekat lagi dengan masyarakat bahkan tidak boleh berjarak. Nah itu semua yang menjadi kriteria strategis untuk calon Kapolri kita kedepannya,” ujarnya.

Yusuf menegaskan bahwa calon-calon Kapolri yang diusulkan Kompolnas sudah terjamin. Sebab, kata dia, pihaknya telah mengumpulkan informasi yang lengkap dari lingkungan kepolisian maupun masyarakat tentang kehidupan para calon Kapolri.

Meskipun begitu, dia mengatakan bahwa Kompolnas tetap mengikuti aturan atau hukum yang berlaku. Konstruksi hukum pemilihan Kapolri yang berlaku di Indonesia saat ini adalah Undang-Undang selain Tap MPR RI nomor 7/2020.

Pertimbangan pemilihan Kapolri juga menjadi hak DPR. Setelah Kompolnas merekomendasikan nama kepada presiden, presiden akan mengusulkan nama yang dipilih presiden kepada DPR untuk mendapat persetujuan DPR. Yusuf pun mengatakan bahwa Kompolnas akan mempelajari seperti apa keinginan presiden. Dia berharap, keinginan presiden dan Kompolnas tidak bertentangan.

Dalam kesempatan yang sama Anggota Komisi III DPR, Jazilul Fawaid mengatakan bahwa calon Kapolri memang harus memenuhi syarat yang tertera dalam peraturan perundangan, seperti kepangkatan, senioritas, dan prestasi. Namun menurutnya, calon Kapolri akan lebih baik jika memiliki kedekatan dengan presiden agar bisa memiliki satu frekuensi mengenai kebijakan pembangunan yang sudah ditetapkan oleh Presiden.

“Di antara mereka, yang memiliki kedekatan dengan presiden, yang punya hubungan yang harmonis,” kata Jazilul di Gedung DPR. Selain itu, lanjut dia, Indonesia membutuhkan Kapolri yang cepat dan tepat dalam bertindak, serta berpikiran matang dan bijaksana dalam menentukan keputusan saat menghadapi gangguan keamanan dan ketertiban.

Politikus PKB yang juga Wakil Ketua MPR ini menuturkan, ada 15 nama yang masuk dalam bursa Kapolri. Hal ini bisa dilihat dari kepangkatan dan jenjang kariernya. Mengacu pada undang-undang, kata dia, calon Kapolri harus perwira tinggi yang masih aktif. Lantas siapa paling berpeluang?

Di bintang tiga antara lain ada Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono, Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, Kabaintelkam Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel, Irwasum Polri Komjen Pol Agung Budi Maryoto, dan Kabaharkam Komjen Pol Agus Andrianto.

Ada juga nama Komjen Boy Rafli Amar yang saat ini menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Kemudian nama Komjen Pol Andap Budhi Revianto yang saat ini menjabat Irjen Kemenkumham dan Komjen Pol Antam Novambar yang sekarang menjabat Sekjen KKP. Namun peluang Antam dinilai kecil karena baru saja dia dimutasi dalam rangka pensiun.

Di deretan bintang dua muncul nama Kakorbrimob Polri Irjen Pol Anang Revandoko, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Lutfi, dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Muhammad Fadil Imran. Nama lainnya adalah Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Ahmad Dofiri dan mantan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sujana yang kini menjabat Korsahli Kapolri. (ATA)

Putra Papua Jadi Wakil KSAD, Menantu Luhut Jabat Pangdam Udayana

0

JAKARTA – Luar biasa, TNI memberikan satu posisi penting kepada putra asli Papua yang menjabat Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab. Dia mendapat promosi jabatan sebagai Wakil Kepala Staf TNI AD (Wakasad). Hal itu tertuang dalam mutasi jabatan di lingkungan TNI sesuai dengan Skep Panglima TNI Nomor 911/XI/2020 tanggal 18 November 2020.

Dengan jabatan barunya ini, Herman Asaribab yang merupakan Perwira Abituren Akabri Angkatan 1988 pertama mendapatkan kenaikan pangkat bintang tiga atau Letnan Jendral TNI AD. Jabatan Pangdam XVII/Cenderawasih selanjutnya akan diserahterimakan kepada Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono yang saat ini menjabat sebagai Dansecapaad di Bandung, Jawa Barat.

Bintang terang juga menerangi menantu Menko Luhut Binsar Pandjaitan, yaitu Mayjen TNI Maruli Simanjuntak yang mendapat amanah baru menjadi Pangdam IX/Udayana. Mayjen Maruli sebelumnya adalah Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Dia juga pernah menjabat sebagai Danrem Surakarta, Wadan Paspampres dan Kepala Staf Kodam Diponegoro Jawa Tengah.

Mayjen TNI Maruli Simanjuntak lahir di Bandung, 27 Februari 1970. Dia mulai aktif berdinas di TNI Angkatan Darat sejak tahun 1992. Ia diketahui berpengalaman dalam Infanteri (Kopassus) serta Detasemen Tempur Cakra.

Terdapat beberapa jabatan yang pernah diamanahkan padanya, antara lain Wadan Grup 1 Kopassus (Tahun 2010-2013), Dan Grup 2 Kopassus (Tahun 2013-2014), Asops Danjen Kopassus (Tahun 2014) dan Dan Grup A Paspampres (Tahun 2014-2016).

Dalam amanatnya terkait mutasi ini, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, bahwa pergeseran dan promosi jabatan dalam institusi TNI merupakan suatu penghargaan yang diberikan oleh pimpinan kepada prajurit yang memiliki kinerja dan prestasi menonjol. (HRP)

Polri Tegaskan Baliho Rizieq Shihab Mengandung Unsur Provokasi

0

JAKARTA – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menegaskan, bahwa baliho yang menampilkan gambar pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab ditertibkan aparat TNI-Polri dan Satpol PP karena melanggar peraturan daerah (perda) tentang ketertiban umum.

Selain itu, berdasarkan keterangan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono, alasan lainnya adalah baliho dinilai mengandung unsur provokasi. “Sudah melanggar perda karena tidak sesuai dengan peruntukannya,” kata Argo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/11/2020).

Menurut dia, Polri mendukung langkah Kodam Jaya menertibkan baliho ucapan selamat datang dan revolusi akhlak Rizieq Shihab yang disebut mengandung unsur provokasi.

Adapun dalam hal penertiban baliho, Argo mengatakan, Polri hanya bersifat membantu. “Polri sebagai pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), berkewajiban hanya membantu karena ini ranahnya pemerintah daerah,” ujarnya.

Sebelumnya Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyebutkan, hingga saat ini sedikitnya 900 spanduk yang menampilkan gambar Pemimpin FPI Rizieq Shihab telah ditertibkan oleh aparat gabungan sejak akhir September 2020.

Menurut Dudung, upaya penertiban spanduk dilakukan oleh aparat gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP karena lokasi pemasangan yang tidak pada tempatnya serta melanggar aturan daerah. “Itu (penertiban spanduk) sudah dua bulan lalu dilakukan TNI, Polri, dan Satpol PP. Awalnya yang turunkan Satpol PP, tapi Front Pembela Islam (FPI) minta dinaikkan lagi. Mereka siapa? Kalau pemerintah itu jelas organisasinya. Kok bisa takut sama mereka?” kata Dudung di Jakarta.

Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam Jaya Letkol Arh Herwin Budi Saputra menambahkan, spanduk bergambar Rizieq Shihab dinilai mengandung makna provokasi. “Memangnya ada apa dengan Indonesia sampai ada revolusi akhlak. Isinya provokasi,” kata Herwin.

Terkait hal itu, kuasa hukum FPI Aziz Yanuar mempertanyakan sikap Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang memerintahkan jajarannya untuk mencopot spanduk dan baliho Pemimpin FPI Rizieq Shihab. (HRP)

Tokoh-Tokoh PA 212 Terlempar dari Kepengurusan MUI

0

JAKARTA –  Majelis Ulama Indonesia atau MUI resmi menetapkan kepengurusan baru periode 2020-2025 dalam Musyawarah Nasional X di Jakarta. Nama Din Syamsuddin dan sejumlah tokoh yang akrab dengan gerakan aksi PA 212 hilang dari kepengurusan MUI yang baru.

Kepengurusan MUI 2020-2025 ini disusun tim formatur yang diketuai Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Miftachul Akhyar dipilih sebagai Ketua Umum MUI baru. “Ketua Umum KH Miftachul Akhyar,” kata Ma’ruf Amin, Jumat (27/11/2020).

Pengurus MUI 2020-2025 diisi beberapa nama lama, namun tokoh seperti Din Syamsuddin hingga Tengku Zulkarnain tak ada di struktur kepengurusan. Din Syamsuddin sebelumnya menjabat Ketua Dewan Pertimbangan MUI. Din telah menyatakan tak akan menghadiri Munas MUI sebelum gelaran itu dilaksanakan.

Tengku Zulkarnain, yang dikenal kerap berseberangan dengan kebijakan pemerintah, juga tak ada di struktur kepengurusan MUI 2020-2025. Tengku Zul menghormati hasil Munas MUI dan menyatakan akan fokus berdakwah keliling Indonesia.

Tokoh-tokoh yang dikenal berafiliasi dengan PA 212 juga tak lagi menjadi pengurus MUI 2020-2025. Bachtiar Nasir, yang duduk sebagai Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan MUI, tak mendapat posisi baru di kepengurusan teranyar. Bachtiar Nasir aktif memimpin GNPF MUI ketika kasus penodaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tengah panas-panasnya.

Ada juga Ketua GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak, yang tak diikutsertakan di kepengurusan MUI yang baru. Yusuf Martak yang dikenal kontroversial karena juga seorang pengusaha menjabat bendahara di kepengurusan MUI yang lama. (HRP)

Rais Aam PBNU Pimpin Majelis Ulama Indonesia

0

JAKARTA – Ulama kharismatik Nahdlatul Ulama KH Miftachul Akhyar terpilih menggantikan KH Ma’ruf Amin memimpin Majelis Ulama Indonesia (MUI). Miftachul Akhyar mendapat amanah menjadi Ketua Umum MUI periode 2020 – 2025, berdasarkan hasil Musyawarah Nasional (Munas) X, yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, pada Kamis, (26 /11/ 2020).

KH Miftachul Akhyar adalah Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2018-2020. Kyai Miftah juga Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya. Ia kemudian diusulkan sebagai calon Ketum MUI periode 2020-2025.

Berdasarkan hasil rapat tim formatur Munas MUI X yang diterima wartawan, Wakil Ketua Presiden RI yang juga Ketua Umum MUI periode sebelumnya, Ma’ruf Amin terpilih sebagai Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim). Selain Ma’ruf Amin masih banyak nama tokoh yang masuk dalam susunan hasil rapat tim formatur Munas MUI X tahun 2020.

Berikut ini susunan kepengurusan resmi MUI periode 2020 – 2025,

Dewan Pertimbangan

1. Ketua Dewan Pertimbangan: Prof. Dr. KH Ma’ruf Amin;

2. Wakil Ketua: Prof. Syafiq A Mughni;

3. Wakil Ketua: KH Zainut Tauhid Sa’adi;

4. Wakil Ketua: Prof. Dr. Hamdan Zulfa;

5. Wakil Ketua: Prof. Dr. Didin Hafiduddin;

6. Wakil Ketua: KH Anwar Iskandar;

7. Wakil Ketua: Habib Zen Umar bin Smith;

8. Wakil Ketua: Prof. Dr. H. Jimmly Asshiddiqy;

9. Wakil Ketua: KH Sadli Karim;

10. Wakil Ketua: KH Masdar Farid Masudi;

11. Wakil Ketua: KH Abun Bunyamin;

12. Wakil Ketua: Dr. H. Ahmad Heryawan Lc, M.SI;

13. Wakil Ketua: Prof. Dr. H Masykuri Abdillah;

14. Wakil Ketua: KH. Muhyidin Djunaidi, MA;

Sekretaris: Prof. Dr. Dadang Kahmad;

1. Wakil Sekretaris: KH. Zulfa Mustofa;

2. Wakil Sekretaris: Prof. Mukhtar Latif;

3. Wakil Sekretaris: Prof. Maman Abdurrahman;

Dewan Pimpinan MUI

1. Ketua Umum: KH. Miftahul Akhyar;

2. Wakil Ketua Umum: Dr. Anwar Abbas, MM, M.Pd;

3. Wakil Ketua Umum: KH. Marsyudi Syuhud;

4. Wakil Ketua Umum: Drs. H Basri Barmanda, MBA;

5. Ketua: KH Masduki Baidlowi;

6. Ketua: Dr. H Yusnar Yusuf Rangkuti;

7. Ketua: Prof. Dr. H Noor Achmad;

8. Ketua: KH Abdullah Jaidi;

9. Ketua: KH Afifuddin Muhajir;

10. Ketua: Dr. KH. Sodikun;

11. Ketua: Dr. H Lukman Hakim;

12. Ketua: Drs. KH Sholahuddin Alaiyubi;

13. Ketua: Prof. Amany Lubis;

14. Ketua: KH. Khalil Nafis;

15. Ketua: Prof. Dr. Jeje Zainuddin;

16. Ketua: Dr. Asrorun Niam Sholeh;

17. Ketua: Dr. Sudarnoto;

18. Ketua: Prof. Utang;

Sekretaris Jenderal: Dr. Amirsyah Tambunan;

1. Wasekjen: Dr. Fahrur Rozi;

2. Wasekjen: Abdul Ghani;

3. Wasekjen: Habib Ali Hasan Bahar;

4. Wasekjen: Rofiqul Umam Ahmad;

5. Wasekjen: Azrul Tanjung;

6. Wasekjen: Asrori S Karul;

7. Wasekjen: Ikhsan Abdullah;

8. Wasekjen: Arif Fakhrudin;

9. Wasekjen: M Ziyad;

10. Wasekjen: Isfah Abdul Azis;

11. Wasekjen: Dr. Badriyah Fayumi;

12. Wasekjen: Dr. H. Pasni Rusli;

13. Wasekjen: Dr. Abdul Ghofar Rozin;

14. Wasekjen: Prof. Dr. Valina Singka;

Bendahara Umum: Misbahul Ulum;

Bendahara: Dr. H Eman Suryaman;

Bendahara: Dr. Rahmat Hidayat;

Bendahara: Trisna Ningsih Juliani;

Bendahara: Jojo Sutisna;

Bendahara: Erni Yuliana;

=========================

Kilas Balik Kopdar Berkesan Dengan Pendiri KabarIndo24jam DPD  Jatim

1

Jombang. Pada tanggal 22 desember 2019 adalah momen indah yang diharapkan para kader team KabarIndo24jam untuk menegaskan terbentuknya struktur baru di DPD Jawa Timur. Yang di mana momen tersebut adalah peristiwa penting dari beberapa harapan yang diharapkan dari para kader team Kabarindo24jam untuk dapat segera bersilahturahmi dan bertatap muka secara langsung dengan pendiri kabarIndo24jam, Ibu Ariestia W Gallacher di Jawa Timur.

Beliau terbang dari UK (United Kingdom) menuju Bali sebagai transit pertama menginjakkan kaki di Indonesia. Setelah istirahat beberapa hari beliau langsung tancap gas menuju Jember dan tidak lama langsung bertolak ke Jombang.

Beliau tidak sabar untuk segera cepat-cepat sampai ke Jombang agar bisa bertatap muka dan silahturahmi dengan anggota dikarenakan keterbatasan waktu untuk stay di Indonesia.

Beliau ingin setiap waktunya digunakan semaksimal mungkin untuk berdiskusi, mengkordinasi, dan mengevaluasi pembentukan struktur baru agar bisa bermanfaat buat masyarakat, dan dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya hadir dalam setiap pengawasan program kerja pemerintah yang disalurkan ke desa.

Hal ini agar hak-hak masyarakat yang sudah pemerintah anggarkan bisa diterima, dan tidak di salah gunakan atau keluar dari koridor, berupa penyimpangan.

Di Pacet, tepatnya di Villa Baugenville, seluruh kader dari kabarindo24jam DPD Jatim telah mempersiapkan berbagai materi diskusi sebagai bahan pembelajaran tentang pentingnya kehadiran kabarindo24jam di tengah-tengah masyarakat.

Dan menurut pendiri Kabarindo24jam, Ibu Ariestia, ” Kesadaran kita berorganisasi adalah bentuk kepedulian kita atas hak-hak masyarakat yang telah negara berikan. Jadi tolong kita harus komitmen untuk selalu mengawal hak-hak masyarakat.”

Karena inti tujuan dari dibentuknya Kabarindo24jam adalah sebagai organisasi sosial kemasyarakatan.

Maka dari itu kabarindo24jam harus bisa menempatkan isu anggaran dan pengawasan dana desa sebagai instrumen strategis mendorong terciptanya Good Governance yang menjamin politik anggaran yang pro-rakyat dengan prinsip akuntabel dan partisipatif.

Maka dari itu, dengan role model transparansi lah yang akan menjadikan kabarindo24jam sebagai strategi perjuangan membangun arah organisasi.

Dan beliau juga menekankan kepada anggotanya, agar mau berjuang untuk menuntut dipenuhinya hak-hak masyarakat untuk bisa dilibatkan dalam seluruh proses pengawasan anggaran dana desa, mulai dari penyusunan, pembahasan, dan pelaksanaan anggaran sampai pada evaluasinya.

Di Villa Baugenville Pacet. Pendiri, pembina dan anggota struktur yang terbentuk terlihat sangat antusiasme mendengarkan setiap penjelasan dari masing-masing referensi, baik yang diusulkan pembina, maupun masukan yang  disampaikan oleh anggota.

Perlu diketahui, tidak hanya Ibu Ariestia W. Gallacher sendiri yang hadir di acara silahturahmi pembentukan struktur dan diskusi anggota KabarIndo24jam, dari Pusat Jakarta telah hadir Bung Louis M. Pasaribu, sebagai Ketua.

Dari Magetan, Pembina Pusat Bpk. Sarwono W. Basuki.

Pembina DPD Jatim, Bpk. Iwan Setiawan dari Jombang.

Penasehat DPD Jatim. Bpk Drs. Suwono dari Jombang.

Dan para anggota yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.

Suasana tatkala menjadi cair ketika banyak ide-ide baru muncul. Baik yang sifatnya berupa wacana,  maupun obyek yang harus dijadikan target untuk dikejar ke depannya.

Waktu pun berjalan, dan tidak terasa hari begitu cepat berlalu. Akhirnya sampai di ujung perpisahan bahwasanya Ibu Ariestia W. Gallacher harus segera balik kembali ke UK (United Kingdom). Beliau sudah mengobati kerinduan keluarga besar tim KabarIndo24jam dengan menyempatkan waktunya untuk mudik ke Indonesia.

Selamat jalan, semoga selamat sampai tujuan.

MERDEKA.

( GagazSantoso )