Kabarindo24jam.com | Riau – Upaya mengatasi ancaman kebakaran hutan dan lahan terus dilakukan pemerintah. Setelah sukses menggelar operasi hujan buatan di Riau, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kini memperluas operasi modifikasi cuaca ke Kalimantan Barat serta sejumlah provinsi di Sumatera.
“Operasi penyemaian awan mulai digelar di Kalimantan Barat pada 24 Juli 2025. Di hari pertama, kami sudah melihat hasil berupa hujan ringan,” ujar Deputi Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (26/7/2025).
Menurut Seto, perluasan wilayah operasi dilakukan secara bertahap ke daerah-daerah rawan kebakaran hutan dan lahan. Di Pulau Sumatera, operasi akan mencakup Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Jambi. Masing-masing wilayah didukung armada udara yang disesuaikan dengan kondisi geografis dan karakteristik awan di wilayah tersebut.
Di Sumatera Barat, penyemaian awan berlangsung pada 25–29 Juli 2025 menggunakan pesawat Grand Caravan 208B. Sementara di Sumatera Utara, operasi dilakukan pada 26–31 Juli dengan dukungan pesawat Casa 212-200 milik TNI Angkatan Udara.
Adapun di Provinsi Jambi, operasi hujan buatan dijalankan mulai 25 hingga 31 Juli dengan menggunakan pesawat Thrush S2R-T34. Sedangkan untuk Sumatera Selatan, pelaksanaan akan dimulai pada 26 Juli setelah instruksi resmi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) diterbitkan.
Seto menekankan bahwa keberhasilan teknologi hujan buatan sangat bergantung pada kerja sama antarinstansi serta pemanfaatan teknologi berbasis data atmosfer secara real-time.
“BMKG dan BNPB berkomitmen menjadikan modifikasi cuaca sebagai strategi nasional yang adaptif, presisi, dan kolaboratif dalam mitigasi karhutla,” tandasnya.