Site icon Kabarindo24jam.com

Israel Hentikan Bom, Trump Desak Hamas Cepat Terima “Kesepakatan Damai 20 Poin”

Kabarindo24jam.com | Israel – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa Israel telah menangguhkan sementara serangan bom di Jalur Gaza. Langkah ini diambil untuk memfasilitasi pembebasan sandera dan penyelesaian “kesepakatan damai 20 poin.”

Pernyataan tersebut disampaikan Trump melalui platform media sosialnya, Truth Social, pada Sabtu (4/10). Trump mendesak kelompok perlawanan Palestina untuk bergerak cepat.
“Hamas harus bergerak cepat, jika tidak, kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Saya tidak akan menoleransi penundaan… Mari kita selesaikan ini, dengan cepat,” ujar Trump dalam salah satu unggahannya.
Dalam unggahan terpisah pada hari yang sama, Trump mengungkapkan bahwa setelah negosiasi, Israel telah menyetujui penarikan awal pasukannya yang posisinya telah ditunjukkan kepada Hamas.
“Ketika Hamas mengonfirmasi, Gencatan Senjata akan segara diberlakukan, Pertukaran sandera dan tahanan akan dimulai dan kami akan menciptakan kondisi yang kondusif untuk tahap penarikan (pasukan) berikutnya,” tambahnya.
Negosiasi di Mesir dan Target Pembebasan Sandera
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan harapannya untuk dapat mengumumkan pembebasan semua sandera dari Gaza “dalam beberapa hari mendatang.” Hal ini disampaikan seiring berlanjutnya pembicaraan tidak langsung dengan Hamas di Mesir pada Senin (6/10), yang fokus pada rencana perdamaian baru AS.
Dalam keterangan singkatnya pada Sabtu malam, Netanyahu mengonfirmasi bahwa ia telah mengirim delegasi ke Mesir “untuk memfinalisasi detail teknis,” dan menekankan bahwa “tujuan kami adalah untuk membatasi negosiasi ini dalam jangka waktu beberapa hari.”
Sebelumnya pada Jumat (3/10), Trump telah memberikan ultimatum kepada Hamas untuk menerima “rencana perdamaian 20 poin” Gaza paling lambat Minggu (5/10) pukul 18.00 EDT (Senin, 6/10, pukul 05.00 WIB). Ia memperingatkan bahwa jika tidak, “neraka, yang belum pernah dirasakan oleh siapa pun sebelumnya, akan dibuka untuk Hamas.”
Hamas merespons dengan mengumumkan bahwa mereka telah menerima usulan tersebut secara umum dan siap memulai pembicaraan yang dimediasi. Respons positif ini disambut baik oleh komunitas internasional, yang mendesak kedua belah pihak untuk memanfaatkan kesempatan ini demi mengakhiri perang dan meringankan penderitaan warga sipil.
Rincian Rencana 20 Poin
“Rencana 20 poin” tersebut menguraikan kesepakatan komprehensif yang mencakup gencatan senjata ditukar dengan pembebasan sandera, penarikan pasukan Israel secara bertahap, demiliterisasi Gaza, dan pengawasan internasional terhadap rekonstruksi serta tata kelola Gaza pascakonflik. Hamas akan dikeluarkan dari struktur tata kelola tersebut.
Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, Israel akan menghentikan operasi militer dan mundur ke garis-garis yang telah disepakati. Hamas, sebagai gantinya, harus membebaskan semua sandera—hidup maupun meninggal—dalam waktu 72 jam setelah Israel secara terbuka menerima perjanjian tersebut.
Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan 250 tahanan yang dijatuhi hukuman seumur hidup, ditambah 1.700 warga Gaza yang ditahan pasca pecahnya konflik pada 7 Oktober 2023. Anggota Hamas yang dilucuti senjatanya dan berkomitmen untuk hidup berdampingan secara damai akan diberikan amnesti.Selain itu Israel menawarkan akan memberikan akses dan keamanan bagi yang ingin meninggalkan Gaza ke negara-negara yang bersedia menerima mereka. (Man*/)

Exit mobile version