Site icon Kabarindo24jam.com

Keraton Yogyakarta Hentikan Aktivitas Tiga Hari, Berduka atas Wafatnya PB XIII Surakarta

Kabarindo24jam.com | Yogyakarta – Keraton Yogyakarta menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Sri Susuhunan Pakubuwono XIII (PB XIII), pada Ahad, 2 November 2025. Sebagai bentuk penghormatan, Keraton Yogyakarta menghentikan sejumlah kegiatan internal selama tiga hari, mulai Minggu hingga Selasa, 2–4 November 2025.

Selama masa berkabung tersebut, gamelan di kompleks Keraton Yogyakarta tidak dibunyikan. Selain itu, pertunjukan paket wisata Srimanganti juga ditiadakan sementara waktu. Kompleks Kedhaton dan Wahanarata Keraton Yogyakarta ditutup untuk pengunjung dan akan kembali dibuka pada Selasa, 4 November 2025.

Meski demikian, wisata Tamansari tetap beroperasi seperti biasa dengan jam kunjungan mulai pukul 08.30 hingga 14.30 WIB.

Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, bersama permaisuri Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas, dikabarkan turut menyampaikan belasungkawa. Menurut Pranata Humas Ahli Madya Pemda DIY, Ditya Nanaryo Aji, hingga Minggu sore pihaknya belum menerima informasi resmi mengenai kehadiran Sultan ke Surakarta.

“Kami belum mendapatkan informasi soal itu, namun diketahui Sultan telah mengirimkan karangan bunga duka cita ke Keraton Solo,” ujar Ditya.

Sri Susuhunan Pakubuwono XIII wafat pada Ahad pagi, 2 November 2025, pukul 07.30 WIB di Rumah Sakit Indriati, Solo Baru, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Menurut adik kandung almarhum, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Koes Moertiyah Wandansari atau Gusti Moeng, PB XIII menjalani perawatan di RS Indriati sejak awal September 2025. Kondisi kesehatannya menurun setelah menyelesaikan upacara Adang Tahun Dal yang kemudian dilanjutkan dengan tradisi Kembul Bujana di Keraton Surakarta.

Wafatnya PB XIII menjadi kehilangan besar bagi masyarakat dan keluarga besar Keraton Surakarta. Sosoknya dikenal sebagai pemimpin yang konsisten menjaga warisan budaya Jawa dan mempererat hubungan antarkeraton di Nusantara.

 

(*)

Exit mobile version