Site icon Kabarindo24jam.com

Kondisi Daerah Aliran Sungai Kritis, Bupati Bogor Ajak Semua Pihak Jaga Lingkungan

Oplus_131072

Kabarindo24jam.com | Cibinong – Daerah Aliran Sungai (DAS) di wilayah Kabupaten Bogor kondisinya saat ini memasuki tahap kritis, sehingga menimbulkan kerusakan pada lingkungan yang pada akhirnya mengakibatkan terjadinya bencana alam berulang-ulang. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab Bogor) Bogor ajak berbagai pihak untuk melakukan langkah-langkah penanggulangan bencana bersama-sama.

Rencana pun dibahas dalam rapat yang dipimpin Bupati Bogor Rudy Susmanto bersama unsur TNI, BNPB, pelaku usaha, serta masyarakat di Pendopo Bupati Bogor, Cibinong, Senin (3/11/2025). Rapat ini membahas langkah strategis pelestarian lingkungan serta upaya menjaga keseimbangan ekosistem di wilayah Kabupaten Bogor.

Bupati Rudy Susmanto menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor dan keterlibatan masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan. “Ini ikhtiar dan upaya bersama untuk menjaga kelestarian lingkungan sekaligus memperkuat mitigasi ketahanan daerah terhadap bencana,” ujarnya.

“Selain itu juga untuk menghadirkan lingkungan yang lebih hijau, sehat, dan berkelanjutan demi keselamatan serta masa depan masyarakat Kabupaten Bogor,” ujar Rudy Susmanto dalam siaran pers Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bogor yang dikutip pada Rabu (5/11/2025).

Bupati Bogor juga menyoroti pentingnya penentuan titik lokasi penanaman yang tepat dan memiliki izin resmi. Ia menegaskan agar seluruh kegiatan dilakukan secara tertib, sesuai peraturan, dan memperhatikan aspek keamanan serta teknis lapangan. Selain itu, Rudy Susmanto menjelaskan bahwa kegiatan penanaman pohon akan dilakukan secara serentak di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung dan Cikeas.

Adapun lokasi prioritas antara lain wilayah Cisarua, Megamendung, hingga Kecamatan Bojong Kulur yang sebelumnya terdampak banjir. Menurutnya, penanaman pohon juga akan dilakukan di seluruh objek wisata dan hotel di sepanjang bantaran sungai juga diwajibkan menanam pohon secara serentak di waktu yang sama.

Ia juga menegaskan bahwa pembiayaan kegiatan ini berasal dari berbagai sumber, termasuk BNPB, CSR perusahaan, hingga APBD Kabupaten Bogor, dengan target setiap desa menanam minimal satu hektare lahan hijau baru.

Rudy menambahkan, pengawasan akan dilakukan bersama untuk memastikan kelestarian pohon yang ditanam serta keterlibatan aktif dunia usaha dalam menjaga lingkungan. “Kita ingin semua pihak ikut bertanggung jawab. Mulai dari pemerintah, pelaku usaha, hingga masyarakat, harus menjadi bagian dari gerakan penghijauan ini,” tegasnya.

Langkah ini diharapkan menjadi momentum penting untuk membangun kesadaran kolektif dalam pelestarian lingkungan, pengendalian bencana, dan penguatan ketahanan ekologi di wilayah Kabupaten Bogor. (Cky/*)

Exit mobile version