Site icon Kabarindo24jam.com

Kunjungan Wisatawan Meningkat, SDM Pariwisata Diminati Industri

Oplus_131072

Kabarindo24jam.com | Jakarta – Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor pariwisata masih menjadi primadona dan sangat diminati untuk diserap industri. Hal ini disebabkan sektor pariwisata Indonesia mengalami peningkatan yang didukung oleh pertumbuhan jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia, sehingga menjadi faktor utama meningkatnya kebutuhan tenaga kerja yang masif.

“Potensi kesempatan mencari pekerjaan sangat baik. Pariwisata kita sedang meningkat pesat, dengan kenaikan jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia sekitar 10 persen, tentu ini jadi opportunity (peluang) yang besar,” ujar Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana dalam keterangan persnya dikutip pada Kamis (25/9/2025).

Menpar juga menyoroti tren baru di kalangan lulusan pariwisata yang tidak hanya menjadi pencari kerja (job seeker), tetapi juga bertransformasi menjadi pencipta kerja (job creator). Ia mengambil contoh kesuksesan lulusan Poltekpar NHI Bandung dalam bidang kuliner yang menjadi bukti nyata dari pergeseran ini.

“Fakta yang membanggakan, lebih dari 30 persen wisudawan dari Poltekpar ( Politeknik Pariwisata) NHI Bandung kini memilih menjadi entrepreneur. Mereka membangun usaha mandiri, khususnya di bidang kuliner dan F&B (makan minum),” ujar Widiyanti.

Fenomena ini menunjukkan bahwa pendidikan pariwisata modern telah berhasil mencetak lulusan yang adaptif, inovatif, dan berjiwa wirausaha. “Kesimpulannya, kesempatan bekerja untuk SDM pariwisata masih sangat baik sekali. Baik untuk berkarier di industri yang sudah mapan, maupun untuk merintis usaha sendiri,” ungkap Menpar.

Karena itu, Menpar Widiyanti mengatakan pemerintah juga terus menggenjot kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pariwisata untuk menjawab tantangan global dan memaksimalkan potensi destinasi yang terbentang dari Sabang sampai Merauke.

Sebagai informasi, Poltekpar NHI Bandung telah menjalin kerja sama internasional dengan Swiss dan Sekretariat Negara untuk Urusan Ekonomi (SECO), Jepang, serta Prancis. Kolaborasi ini bertujuan meningkatkan standar kualitas pendidikan dengan mengadopsi ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Tourism Professionals (ASEAN MRA-TP).

Politeknik Pariwisata NHI Bandung juga memegang prinsip Before Service, During Service, After Service, yang terbukti efektif dalam mengantarkan perguruan tinggi ini menjadi kampus dengan sekitar 93 persen mahasiswanya bisa langsung bekerja maupun menciptakan lapangan kerja, baik secara offline maupun online. (Adul/*)

Exit mobile version