Kabarindo24jam.com | Bogor – Perhatian diberikan langsung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, yang datang menjenguk para siswa korban luka akibat runtuhnya atap di SMKN 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Musibah itu terjadi pada Selasa (9/9) lalu ketika kegiatan belajar mengajar tengah berlangsung.
Dalam kunjungannya ke Rumah Sakit Radjak Hospital Cileungsi pada Kamis, Mu’ti menyampaikan doa dan dukungan kepada para murid serta keluarganya agar tetap tegar menghadapi cobaan.
“Adik dan ibu yang sabar ya, tetap semangat. Jangan lupa berdoa ya biar diberikan kesehatan. Gapapa ya nanti sembuh, bisa praktik kerja lapangan (PKL) lagi ya. Jangan lupa doa biar diberi kesembuhan,” ucapnya penuh empati.
Selain menjenguk, Mendikdasmen juga menyerahkan santunan kepada para siswa yang terdampak. Ia menegaskan pemerintah akan memberikan pendampingan psikososial supaya para korban dapat pulih secara mental dan kembali bersekolah dengan nyaman.
Terkait kondisi fisik sekolah, Mu’ti mengungkapkan Direktorat SMK telah menyiapkan anggaran Rp2 miliar untuk memperbaiki tiga bangunan yang terdampak. Perbaikan itu akan dilakukan melalui Program Revitalisasi Satuan Pendidikan yang masuk dalam skema Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) bidang pendidikan.
“Untuk sekolah yang rusak akan segera kami perbaiki dengan anggaran tahun 2025. Kami harapkan pada pertengahan bulan Desember tahun ini kegiatan pembangunan sudah dapat diselesaikan, sehingga anak-anak dapat belajar sebagaimana biasa,” jelasnya.
Diketahui, atap yang roboh saat sosialisasi sertifikasi keahlian kerja bagi siswa kelas 12 menyebabkan 30 murid mengalami luka ringan hingga sedang. Beberapa di antaranya masih dirawat di rumah sakit, sementara lainnya sudah diperbolehkan pulang.
Dengan langkah cepat yang diambil, pemerintah berharap pemulihan fisik dan mental para murid berjalan baik serta aktivitas belajar di SMKN 1 Cileungsi dapat kembali normal sebelum akhir tahun. (Man*/)