JAKARTA – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menilai jalannya roda pemerintahan akan menjadi rumit atau kompleks jika ada partai yang sudah mendahulukan kepentingan Pilpres 2024 di saat pemerintah tengah fokus mengatasi persoalan ekonomi.
Hal ini ia kemukakan merespons sinyal dari Presiden Joko Widodo yang bakal merombak atau me-reshuffle kabinet setelah Partai Nasdem mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai Calon Presiden (Capres).
“Di dalam sistem presidensial, menjelang Pemilu 2024 mengalami kerumitan ketika ada partai yang belum-belum sudah mendeklarasikan calon sementara kebijakan Presiden Jokowi lebih kepada aspek pembenahan persoalan perekonomian. Terlebih, calon tersebut merupakan antitesis dari Presiden,” kata Hasto dalam siaran pers, Sabtu (15/10/2022).
Hasto pun mengingatkan agar jajaran Kabinet Indonesia Maju fokus bekerja mendukung kebijakan-kebijakan Jokowi dalam mengatasi persoalan ekonomi. Akan tetapi, Hasto menegaskan bahwa keputusan merombak susunan kabinet adalah hak prerogatif presiden.
Sebelumnya, Jokowi menegaskan bahwa ada rencana perombakan kabinet atau menteri. Hal itu disampaikan Jokowi dalam menjawab pertanyaan awak media mengenai rencana reshuffle setelah Partai Nasdem mengusung Anies sebagai calon presiden.
Namun demikian, Jokowi tak mengungkapkan kapan, bagaimana, dan siapa menteri yang nantinya akan di-reshuffle. “Rencana selalu ada. Pelaksanaan nanti diputuskan,” ujar Jokowi dengan singkat saat meninjau lokasi proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Tegalluar, Jawa Barat, Kamis (13/10/22).
Seperti diketahui, selama ini Anies kerap dinilai sebagai figur yang berseberangan dengan politik Istana. Padahal, Partai Nasdem merupakan salah satu parpol koalisi pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Parpol koalisi pemerintah adalah PDI-P, Golkar, Gerindra, Nasdem, PKB, PPP, dan PAN.
Partai Nasdem, diketahui memiliki tiga kader yang sekarang menjabat sebagai menteri, yaitu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Komunikasi dan Informasi Johnny G Plate, serta Menteri Lingkuhan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar. (COK)