Kabarindo24jam.com | Jatim – Aktivitas pendakian Gunung Semeru sempat terhenti setelah gunung tertinggi di Pulau Jawa itu meletus pada Rabu sore, namun otoritas memastikan para pendaki yang berada di jalur aman dan sudah mulai dalam proses evakuasi.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Edy Prakoso, menyampaikan bahwa sekitar 60 pendaki dan 15 pemandu diketahui berada di kawasan Ranu Kumbolo ketika erupsi terjadi. Ia menegaskan para pendaki sedang berkemah dan berada dalam kondisi baik meski situasi cuaca sempat berkabut dan disertai hujan ringan. “Untuk di Ranu Kumbolo kondisi aman, cuma memang ada imbauan untuk turun,” ujar Edy saat dikonfirmasi Rabu malam.
Ranu Kumbolo yang berada di ketinggian 2.400 mdpl merupakan salah satu lokasi favorit pendaki Semeru dan berjarak sekitar enam jam perjalanan dari puncak via jalur Kalimati. Kabut tebal sejak sore membuat jalur utara atau jalur turun tidak dapat dilalui sehingga para pendaki sementara diminta bertahan.
Basarnas menyebut petugas sudah siaga di sejumlah titik dan terus berkoordinasi dengan relawan, pemandu, dan petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Tim gabungan dari BNPB, BPBD, dan TNI/Polri juga telah bergerak sejak beberapa saat setelah letusan untuk memastikan proses evakuasi berjalan aman.
Gunung Semeru tercatat meletus pada pukul 16.00 WIB dengan tinggi kolom letusan mencapai sekitar 2.000 meter di atas puncak. Awan panas meluncur hingga tujuh kilometer ke arah utara dan barat laut. Erupsi terekam memiliki amplitudo maksimum 40 mm dengan durasi sekitar 16 menit 40 detik.
Erupsi dinyatakan mereda pada pukul 18.11 WIB. Meski demikian, pemerintah bersama Badan Geologi tetap mempertahankan status Level IV atau Awas untuk mengantisipasi potensi aktivitas susulan yang bisa membahayakan masyarakat maupun pendaki. (Man*/)

