Kabarindo24jam.com | Cileungsi – Tujuh Ketua Karang Taruna dari berbagai desa di Kecamatan Cileungsi menyuarakan sikap bersama terkait dinamika internal organisasi setelah Temukarya tingkat kecamatan yang digelar pada 15 November 2025. Pernyataan kolektif itu muncul usai mereka menggelar musyawarah pada Minggu, 23 November 2025, sebagai bentuk klarifikasi atas polemik mekanisme kegiatan tersebut.
Dalam diskusi yang berlangsung pada hari Minggu itu,yang turut dihadiri Yg dihadiri oleh Muspika Cileungsi, 12 Kades se Kec Cileungsi dan 12 Ketua Katar Desa Se Kec Cileungsi, para ketua menyepakati bahwa mereka tidak dapat menerima keabsahan mekanisme Temukarya yang dilaksanakan di Kantor Kecamatan Cileungsi. Mereka menilai sejumlah pertimbangan internal menjadi dasar utama keputusan tersebut. Meski tidak merinci satu per satu, ketujuh ketua menegaskan bahwa sikap ini merupakan hasil pemikiran bersama demi menjaga integritas organisasi pemuda di tingkat kecamatan.
Selain menolak mengakui keabsahan mekanisme Temukarya, ketujuh ketua juga mengambil keputusan penting lainnya: mereka sepakat menghentikan rencana aksi unjuk rasa. Surat pemberitahuan aksi yang sebelumnya telah disampaikan secara resmi kini dinyatakan dicabut kembali.
Keputusan tersebut disebut sebagai bentuk tanggung jawab kolektif agar dinamika organisasi tidak berlarut-larut dan tidak mengganggu kondusivitas di wilayah Cileungsi. Mereka berharap pihak-pihak terkait dapat menindaklanjuti persoalan ini dengan komunikasi yang lebih terbuka dan prosedur yang lebih jelas.
Pernyataan itu ditutup dengan penegasan bahwa langkah yang diambil merupakan hasil musyawarah bersama dan berlaku sejak ditetapkan di Cileungsi pada 23 November 2025. (Man*/)