Site icon Kabarindo24jam.com

Prabowo Ungkap 75% Sekolah Sudah Punya Smartboard

Kabarindo24jam.com | Jakarta – Upaya pemerintah mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan memasuki fase penting. Presiden Prabowo Subianto mengumumkan bahwa sebagian besar sekolah di Indonesia kini telah menerima perangkat interactive flat panel (IFP) atau smartboard sebagai media pembelajaran modern.

Dalam peluncuran program Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas di SMP Negeri 4 Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin, Prabowo menyampaikan bahwa 75 persen sekolah di berbagai daerah telah memperoleh panel interaktif tersebut. Totalnya mencapai 173 ribu sekolah penerima. “Hari ini kita meresmikan program digitalisasi pembelajaran, di mana cukup besar prestasi yang kita capai. Sudah 75 persen dari semua sekolah di seluruh Indonesia sudah menerima panel interaktif,” ujar Prabowo.

Menurut Presiden, langkah ini menjadi fondasi penting agar kualitas pendidikan di seluruh wilayah bisa meningkat secara merata. Ia menegaskan bahwa Indonesia tidak boleh tertinggal dari negara lain dalam hal pemanfaatan teknologi pembelajaran. “Tidak boleh ada bagian dari Indonesia yang tertinggal. Kualitas pendidikannya harus sama baiknya dan salah satu cara kita adalah menggunakan lompatan teknologi digitalisasi,” kata Prabowo.

Program penyediaan IFP merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025 tentang revitalisasi satuan pendidikan, pembangunan sekolah unggul, dan percepatan digitalisasi pembelajaran. Smartboard tersebut memungkinkan pembelajaran jarak jauh dengan menghadirkan guru yang dapat berinteraksi langsung dengan siswa secara virtual.

Pemerintah menargetkan setiap ruang kelas nantinya memiliki smartboard sebagai fasilitas standar. Tahun ini, sebanyak 288.000 unit IFP dijadwalkan dikirimkan ke 330 ribu sekolah di seluruh Indonesia. Proses pengiriman telah mencapai 215.572 unit, dengan rincian 172.550 unit tiba di sekolah dan 43.022 unit masih dalam perjalanan.

Pemerintah memastikan seluruh perangkat akan tersalurkan sepenuhnya ke sekolah penerima pada Desember 2025. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pemerataan kualitas pembelajaran dan mempersiapkan generasi muda menghadapi persaingan global. (Man*/)

 

Exit mobile version