Jumat, 1 Desember 2023

Rakyat Percaya TNI Tetap Solid, LPPI Tolak Isu Disharmonisasi Internal

JAKARTA — Anggapan adanya disharmonisasi di internal TNI yang tergambar dari hubungan antara Panglima TNI Jendral Andika Perkasa dengan KSAD Jendral Dudung Abdurrachman, menimbulkan reaksi dan tanggapan berbagai kalangan. Salah satunya dari DPP Lembaga Independen Pemuda Pemerhati Indonesia (LPPI).

Ketua Umum DPP LPPI Dedi Siregar menyebutkan bahwa pihaknya tidak percaya dengan statemen Anggota DPR RI Effendi Simbolon dalam rapat kerja antara Komisi I DPR dengan Kementerian Pertahanan – TNI pada Senin (5/9/22) lalu yang mengatakan adanya perpecahan di dalam internal TNI lantaran KSAD tak pernah hadir mendampingi Panglima TNI dalam rapat kerja di DPR.

Terkait hal itu, Dedi mengaku tak pernah melihat adanya ketidakharmonisan antara Jenderal Andika Perkasa dan Jenderal Dudung Abdurachman. Justru sebaliknya, Dedi Siregar melihat Jenderal Andhika dan Jenderal Dudung sangat solid dan kompak selama ini.

“Dan beliau-beliau merupakan sosok jendral panutan di TNI AD. Maka Kami meminta kepada anggota DPR hal tersebut tidak perlu dibesar-besarkan. Sebab, selalu ada saja pihak tertentu yang ingin mengganggu solidaritas di tubuh TNI,” kata Dedi dalam keterangannya yang diterima, Kamis (8/9/22).

Selain itu, Dedi juga mempertanyakan akurasi isu yang dilemparkan oleh Effendi Simbolon ke publik. “Mesti ditanyakan ke beliau dapat isu perseteruan tersebut dari mana ? Kalau hanya asumsi pribadi dan tidak didukung bukti yang kuat malahan bisa jadi tuduhan yang tendensius,’ ujarnya.

Baca Juga :  Menangkan Setiap Operasi, Dudung Abdurachman Bertekad Gembleng Keras Prajurit Kostrad

Oleh karena itu, DPP LPPI sebagai bagian dari masyarakat Indonesia menegaskan tidak percaya dengan pernyataan tersebut, sekaligus meminta publik untuk tidak termakan isu yang bisa meruntuhkan semangat persatuan dan kesatuan di tubuh TNI.

“Kami melihat bahwa TNI saat ini semakin solid dan kompak dalam menjalankan tugas mereka masing-masing. Mereka saling mendukung satu sama lain. Saya yakin semua prajurit TNI, apalagi Panglima TNI dan KSAD saling mendukung karena kita semua mengabdi pada rakyat, bukan kepentingan pribadi,” imbuh Dedi.

Apalagi, diketahui bahwa KSAD sudah menghubungi ketua komisi I usai rapat dan meminta maaf tidak dapat hadir. Saat itu, lanjut Dedi, KSAD menjelaskan ketidakhadirannya semata karena ada urgensi harus berangkat ke Lampung dalam rangka pembinaan satuan dan personil yang sudah terjadwal sejak lama.

“Rakyat berharap Panglima TNI dan KSAD terus bekerja dan tidak terprovokasi isu-isu tak valid yang bisa membuat perpecahan di tubuh TNI. Dan kami yakin semangat Panglima TNI untuk Mengabdi kepada negara dan rakyat sesuai konstitusi merupakan tugas yang sangat mulia,” tutupnya. (Cok)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini