Site icon Kabarindo24jam.com

Redam Libanon di FIFA Match Day, Kluivert Terapkan Formasi Berbeda

Kabarindo24jam.com | Jakarta – Tim Nasional Indonesia asuhan pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert, memainkan taktik dan gaya bermain yang berbeda dari sebelumnya saat mengandaskan skuad Taiwan 6-0 pada FIFA Match Day 5 September. Gaya main formasi empat bek yang diperagakan saat menghajar Taiwain sepertinya akan kembali diformulasikan Timnas Indonesia saat melawan Lebanon di Surabaya pada Senin (8/9/2025).

Formasi gaya baru 4-2-3-1, adalah skema dan sistem bermain yang sebenarnya ingin terus dikembangkan oleh Kluivert yang semasa menjadi pemain merupakan pilar timnas Belanda dan skuad AC Milan serta Barcelona. Ini berbeda daripada formasi Kluivert sebelumnya yang mengandalkan tiga bek sejajar di jantung pertahanan.

Kluivert menggaransi dirinya tidak akan mengubah sistem formasi tersebut ketika menghadapi perlawanan Lebanon. “Ya, tentu saja ini sistem lain yang akan kami terapkan. Tapi melawan Lebanon, saya tidak akan mengubah sistem. Saya akan menyempurnakan sistem ini, sebab masih ada hal-hal yang perlu diperbaiki,” tuturrnya.

Beberapa pemain kunci seperti Jay Idzes, Kevin Diks, Calvin Verdonk, dan Ragnar Oratmangoen diprediksi juga akan merumput setelah mereka hanya menyaksikan pertandingan lawan Taiwan dari bangku penonton.

Menurut pelatih asal Belanda ini, pemainnya mampu menjalankan instruksi sistem baru ini dengan sangat baik. Kondisi ini membuahkan kepercayaan diri di benak setiap pemain, mereka menjadi percaya diri dengan sistem baru yang sedang dikembangkan.

“Seperti yang Anda lihat, eksekusi sistem ini dan apa yang saya minta dari para pemain dijalankan dengan sangat baik. Jadi kepercayaan diri tim adalah hal yang paling penting. Itu yang harus kami kembangkan. Tidak peduli melawan siapa pun, kami harus fokus pada diri sendiri,” jelasnya.

Skema baru ini menempatkan Rizky Ridho dan Jordi Amat di lini tengah, diapit oleh dua bek sayap Sayne Pattynama dan Yakob Sayuri. Ridho dan Amat mampu melakukan tugas tidak hanya soal bertahan, namun juga membangun serangan dari lini belakang, sesekali umpan direct ke sektor sayap.

Duo double pivot yang dipasang Kluivert saling melengkapi, mengandalkan Nathan Tjoe-A-On dan Marc Klok. Klok menjalankan tugas sebagai pemotong serangan lawan sejak dini, ia juga jadi eksekutor bola mati yang berhasil membuahkan dua dari enam gol Timnas.

Selain itu, Kluivert juga memberikan peran baru pada Eliano Reijnders yang merupakan pemain bek sayap kanan ditempatkan menjadi gelandang nomor 10 di belakang ujung tombak Ramadhan Sananta. Pergerakannya liar sulit ditebak lawan, beberapa kali wall pass-nya bisa membongkar pertahanan Taiwan.

Adapun Beckham Putra dan Egy Maulana Vikri menjalankan tugasnya dengan baik di sektor sayap penyerangan sebagai penyuplai bola dengan insting kreativitasnya. Sehingga patut dinantikan apakah dominasi permainan bisa dilakukan dengan lawan yang lebih berat selanjutnya kontra Lebanon. (Cky/*)

Exit mobile version