Kabarindo24jam.com | Jakarta – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengungkapkan rencana pengadaan Helikopter Black Hawk untuk digunakan di lingkungan TNI Angkatan Darat (AD) masih dalam tahapan diskusi internal. Sehingga belum ada Keputusan apapun terkait dengan pembelian Helikopter tempur tersebut.
Hal ini dikatakannya saat meresmikan rumah susun prajurit dan bakti sosial di Puspomad, Jonggol, Kabupaten Bogor, Selasa (28/10/2025). “Rencana tersebut semuanya masih progress kok. Semua masih dalam tahap diskusi, jadi belum ada keputusan apapun,” kata Maruli.
“Jadi jangan nanti kita melenceng sudah ada segala macam ini. Saya yakin itu perlu proses untuk memutuskan sesuatu, terutama alutsista yang cukup mahal, cost-nya dan lain sebagainya,” sambung mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) ini.
Jenderal Maruli menambahkan, jika pun ada pembelian alutsista, misalnya pesawat, nantinya dapat digunakan untuk persiapan tempur dan juga bisa dipakai untuk personel untuk segala macam perpindahan dan lain sebagainya.
Sebelumnya, mencuat isu pembelian Helikopter Black Hawk setelah akun instagram khusus informasi soal isu pertahanan @isds.indonesia mengunggah informasi bahwa TNI AD akan kedatangan helikopter Sikrosky S-70 M Black Hawk tipe GFA pada 2026.
Berdasarkan informasi yang diunggah akun tersebut, dijelaskan bahwa helikopter tersebut akan ditempatkan di Pangkalan Udara Utama Angkatan Darat (Lanudmad) Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah. Black Hawk adalah helikopter tempur buatan Amerika Serikat.
Dilansir dari situs Lockheed Martin, perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan asal Amerika Serikat, Black Hawk adalah helikopter untuk misi militer. Helikopter ini digadang sebagai moda udara dengan utilitas tinggi. Black Hawk digunakan untuk misi penting mulai dari serangan udara hingga operasi darurat.
Sementara itu, terkait dengan rumah susun alias rusun khusus prajurit Batalyon Polisi Militer TNI AD (Yonpomad) di Jonggol, Maruli mengaku sangat bahagia karena rusun ini dibangun dengan fasilitas yang memadai termasuk kamar mandi untuk difabel. “Ini ada kemajuan fasilitas yang signifikan termasuk kamar mandi khusus difabel yang sudah lengkap dengan pegangannya,” katanya.
Lebih lanjut Maruli menjelaskan bahwa rusun yang diresmikan yaitu rusun untuk 44 Kepala Keluarga (KK) di Yonpomad Jonggol, 2 rusun di Yonzipur 17 Samarinda, 4 unit rusun modular untuk TNI di IKN, 1 rusun untuk 32 KK di Kodim Manggarai Barat yang saat ini masih tahap proses administrasi dan rencana selesai tahun ini.
Untuk diketahui pembangunan rusun ini adalah kolaborasi antara TNI AD dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Menurut Sekjen PU, Wida Nurfaida yang hadir juga saat peresmian bahwa sejak sepuluh tahun terakhir pihaknya sudah serah terima aset dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan) sebesar Rp2,29 triliun. (Man/*)

