Site icon Kabarindo24jam.com

Sebagian Peserta Pesta Gay di Puncak Terindikasi HIV dan Sifilis

Kabarindo24jam.com | Megamendung – Peristiwa penggerebekan pesta kaum gay atau LGBT di satu villa di kawasan wisata Puncak, Kecamatan Megamendung – Kabupaten Bogor, pada Minggu (22/6/2025), bukan hanya memunculkan persoalan hukum saja, Dinas Kesehatan (Dinkes) pun ikut andil dengan memeriksa kesehatan 75 orang peserta pesta gay tersebut. Hasilnya mengejutkan, sebagian peserta positif terinfeksi penyakit menular seksual.
Kepala Dinkes Kabupaten Bogor, Fusia Meidiawaty, mengungkapkan hasil tes medis yang dilakukan pihaknya terhadap 74 pria dan seorang wanita yang diamankan pihak Kepolisian. Setelah diperiksa, tim kesehatan mendapati setidaknya 50 persen peserta terinfeksi penyakit menular seksual. “Hasil pemeriksaan medis, sebagian reaktif HIV dan Sifilis,” kata Fusia kepada wartawan, Selasa (24/6/2025).
Fusia menjelaskan hanya sebagian kecil warga Kabupaten Bogor yang ikut dalam pesta gay ini. “Untuk yang dari Kabupaten Bogor, kita langsung tangani di Puskesmas. Sementara untuk peserta dari luar Bogor, kita serahkan ke Dinkes masing-masing,” paparnya.
Sementara itu, Bupat Bogor Rudy Susmanto mengaku prihatin akan adanya kabar buruk yang terjadi di Kabupaten Bogor. “Terkait LGBT kami Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor turut prihatin, tapi bukan hanya berangkat dari keprihatinan. Ini harus menjadi konsentrasi bersama untuk melindungi masyarakat kita,” ujar Rudy Susmanto kepada wartawan di Cibinong, kemarin.
“Ini menjadi pembelajaran dan perhatian khusus kami dari Pemkab Bogor, ini impact yang skala panjang,” sambungnya. Dengan adanya kejadian itu, Rudy bakal melakukan beberapa cara untuk mengentaskan munculnya kembali hal serupa di kemudian hari.
“Dari dua bulan lalu kita sudah mengundang beberapa kelompok organisasi terkait pencegahan HIV/AIDS dan narkoba di Kabupaten Bogor, tapi tidak dapat kita publikasikan apa organisasi tersebut,” ucapnya.
Kemudian, lanjut Rudy, pendekatan humanis jadi salah satu cara yang bakal diterapkan. “Ada tim khusus sebetulnya yang selama ini memantau pergerakan penyebaran, kelompok-kelompoknya kita bina jadi tidak bisa diputus langsung hilang. Tapi pendekatan humanis dari Pemkab Bogor seperti kemarin launching Rumah Merah Putih,” paparnya.
Terpisah, Kepala Satuan Reskrim Polres Bogor, AKP Teguh Kumara, mengatakan penggerebekan ini berawal dari informasi dari masyarakat terkait adanya acara di salah satu villa di Puncak. “Polres Bogor mendapatkan informasi adanya acara yang diduga dijadikan ajang untuk pertemuan kaum LGBT laki-laki,” ujarnya.
Atas dasar informasi tersebut, Polres Bogor bersama-sama dengan Polsek Megamendung mendatangi villa tersebut. “Kami temukan 74 orang laki-laki dan 1 orang perempuan yang sedang berkumpul dan baru selesai melaksanakan pentas atau kontes pemilihan The Big Star,” paparnya.
Teguh menjelaskan kegiatan ini digelar dengan modus family gathering. “Panitia menyebarkan undangan dengan tema ‘family gathering’ yang diisi dengan penampilan pentas dan pertunjukan lomba menyanyi dan lomba menari,” ucapnya.
Dari lokasi penggerebekan, polisi menemukan 4 bungkus kondom baru belum terpakai dan 1 buah pedang untuk pertunjukan seni tari. “Peserta berasal dari Jabodetabek. Mereka berkumpul di acara tersebut karena adanya undangan yg disebarkan melalui media sosial. Peserta mendaftar dan dipungut biaya sebesar 200rb per orang,” jelas Teguh.
Pada saat penggerebekan polisi tidak menemukan perbuatan asusila dan cabul. “Hingga saat ini kami belum menetapkan tersangka. Namun kami sedang melakukan pendalaman dan terhadap panitia kami akan melakukan pemeriksaan tambahan,” beber Teguh seraya menyebut panitia pelaksana akan diundang kembali untuk dimintai keterangan tambahan dalam rangka pendalaman. (Cky/*)

Exit mobile version