Site icon Kabarindo24jam.com

Serangan Udara Israel Tewaskan 9 Warga Gaza, Gencatan Senjata Terancam Batal

Serangan Udara Israel Tewaskan 9 Warga Gaza, Gencatan Senjata di Ujung Tanduk

Ketegangan kembali muncul di Jalur Gaza setelah serangan udara Israel menewaskan sedikitnya sembilan warga Palestina pada Selasa malam, 28 Oktober 2025. Aksi militer itu disebut sebagai pelanggaran serius terhadap perjanjian gencatan senjata yang baru berjalan beberapa pekan.

Sumber medis di Gaza menyebutkan, salah satu serangan menghantam rumah warga di kawasan permukiman Sabra, Kota Gaza, yang berada di dalam zona “garis kuning”—wilayah di mana pasukan Israel seharusnya sudah menarik diri sesuai kesepakatan. Empat orang tewas di lokasi, sementara beberapa lainnya dilaporkan masih tertimbun reruntuhan.

Zona “garis kuning” merupakan wilayah penyangga yang ditetapkan berdasarkan perjanjian gencatan senjata, membentang dari Kegubernuran Gaza Utara hingga mendekati Rafah di selatan. Namun, wilayah yang seharusnya aman itu kembali menjadi sasaran. Di Khan Younis, Gaza selatan, lima warga Palestina tewas setelah kendaraan yang mereka tumpangi dihantam rudal Israel.

Serangan besar-besaran ini dilakukan setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memerintahkan operasi militer “cepat dan kuat” dengan dalih pelanggaran gencatan senjata oleh kelompok Hamas. Wartawan Anadolu melaporkan, pesawat tempur Israel juga mengebom kamp pengungsi Shati di bagian barat Kota Gaza, sementara tembakan artileri menghujani kawasan timur Deir al-Balah di Gaza tengah. Beberapa proyektil bahkan jatuh di sekitar Kompleks Medis Shifa, rumah sakit terbesar di wilayah itu.

Perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas berlaku sejak 10 Oktober berdasarkan rencana perdamaian yang diusulkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Tahap awal perjanjian mencakup pertukaran sandera dan tahanan, diikuti fase rekonstruksi Gaza dan pembentukan pemerintahan baru tanpa melibatkan Hamas.

Sejak Oktober 2023, lebih dari 68.500 warga Palestina—kebanyakan perempuan dan anak-anak—tewas akibat agresi Israel di Jalur Gaza, dan sekitar 170.000 lainnya mengalami luka-luka. Serangan terbaru ini menegaskan betapa rapuhnya kesepakatan damai yang dibangun, serta menimbulkan keraguan apakah gencatan senjata benar-benar mampu menghentikan siklus kekerasan yang tak berkesudahan di wilayah itu. (Man*/)

 

Exit mobile version