Kabarindo24jam.com | Jakarta – Ancaman nyata yang terbentang di depan mata dan bisa menganggu keamanan laut Indonesia di masa mendatang sudah terdeteksi oleh Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI. Untuk mengatasi hal itu, Bakamla RI sudah melakukan sinergi dengan instansi terkait, seperti TNI Angkatan Laut, Polri dan institusi intelijen.
Selain menguatkan sinergitas antar instansi untuk mengantisipasi sekaligus mengatasi ancaman keamanan laut, Bakamla RI juga berupaya membangun kapasitas dan kapabilitas personel serta mengadakan sistem pemantauan maritim nasional yang melibatkan Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN.
Deputi Kebijakan dan Strategi (Jakstra) Keamanan Laut Bakamla RI Laksda Didong Rio Duta mengungkapkan bahwa keamanan maritim (laut) merupakan perlindungan kebebasan dari berbagai ancaman yang dapat mengganggu good order at sea.
“Saat ini, Indonesia tengah menghadapi ancaman nyata, mulai dari penyelundupan narkoba, perdagangan manusia, hingga illegal fishing yang tersebar di berbagai wilayah seperti Selat Malaka, Laut Natuna Utara, Maluku, dan kawasan perbatasan lain,” kata Didong dikutip dari siaran pers Bakamla RI, Rabu (24/9/2025).
Oleh karena itu, lanjut Laksda Didong, Bakamla RI hadir untuk melakukan patroli keamanan dan keselamatan di wilayah perairan serta yurisdiksi Indonesia. “Tentunya dalam pelaksanaan patrol itu, Bakamla bersinergi dengan instansi terkait,” ujarnya.
Sebelumnya pada malam kenduri Bahari dan pameran dalam rangka memperingati Hari Maritim Nasional 2025 yang digelar di Museum Bahari Jakarta, Selasa (23/9/2025), Laksda Didong juga sempat memaparkan materi talkshow dengan tema “Peran Bakamla RI Menjaga Keamanan Laut Indonesia”.
Pada pameran tersebut, Bakamla RI juga menampilkan peralatan operasionalnya berupa manekin personel Special Response Team (SRT) dengan perlengkapan lengkap, miniatur kapal patroli, serta pemutaran video aksi pengamanan laut.
Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Irvansyah menegaskan bahwa momentum Hari Maritim Nasional harus menjadi pengingat bahwa Indonesia adalah bangsa maritim dengan kekayaan laut yang melimpah.
“Melalui kegiatan ini, kita diingatkan kembali akan jati diri bangsa sebagai bangsa bahari. Generasi muda harus mampu menjadi motor penggerak dalam menjaga kedaulatan, keamanan, dan potensi laut Indonesia,” tutur Irvansyah. (Cky/*)