Site icon Kabarindo24jam.com

Transformasi TNI Setelah Satu Tahun Kepemimpinan Prabowo

Oplus_131072

Kabarindo24jam.com | Jakarta – Dalam setahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, wajah Tentara Nasional Indonesia (TNI) mulai menunjukkan perubahan signifikan. Transformasi itu tampak dari modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista), peningkatan kesejahteraan prajurit, kemudian transisi pakaian dinas lapangan (PDL) TNI dari hijau malvinas menjadi sage green merupakan salah satu perubahan yang paling mudah terlihat. TNI secara resmi meninggalkan corak lama tersebut setelah lebih dari 40 tahun menjadi warna utama PDL prajurit. Kemudian dilanjutkan hingga penataan struktur organisasi demi memperkuat efektivitas pertahanan negara.

Langkah-langkah reformasi ini sejalan dengan visi Prabowo untuk menjadikan TNI sebagai kekuatan militer modern yang disegani di kawasan. Pemerintah mulai mempercepat pengadaan alutsista strategis, termasuk jet tempur Rafale dari Prancis, kapal selam Scorpene, dan tank kelas berat buatan Eropa. Program modernisasi ini juga disertai dengan peningkatan kemampuan siber dan intelijen, menyesuaikan dengan dinamika ancaman di era digital.

Selain itu, kesejahteraan prajurit menjadi salah satu fokus utama. Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI menambah anggaran untuk perumahan dan fasilitas kesehatan, serta mendorong pemerataan tunjangan di semua matra. Tujuannya, agar prajurit di garis depan tak hanya tangguh secara fisik, tetapi juga mendapat jaminan hidup yang layak.

Dari sisi kelembagaan, struktur TNI juga mengalami pembenahan. Pembentukan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) memperkuat koordinasi lintas matra dalam menghadapi potensi ancaman di berbagai wilayah. Selain itu, peningkatan peran TNI dalam operasi kemanusiaan dan penanggulangan bencana turut memperkuat citra militer sebagai bagian dari kekuatan rakyat.

Namun, sejumlah pengamat menilai bahwa proses modernisasi ini tetap perlu diimbangi dengan tata kelola transparan dan akuntabel. Tantangan terbesar TNI ke depan bukan hanya memperkuat persenjataan, tetapi juga memastikan transfer teknologi berjalan optimal agar Indonesia tak sekadar menjadi pasar bagi industri pertahanan asing.

Dalam konteks regional, wajah baru TNI juga berperan penting dalam menjaga stabilitas kawasan Asia Tenggara. Di tengah meningkatnya ketegangan Laut Cina Selatan dan persaingan kekuatan global, modernisasi militer Indonesia diharapkan menjadi faktor penyeimbang yang memperkuat posisi diplomasi pertahanan nasional.

Dengan arah kebijakan yang lebih tegas dan modern, TNI kini berada di jalur transformasi menuju kekuatan pertahanan yang profesional, kuat, dan adaptif terhadap perubahan zaman — sejalan dengan cita-cita Presiden Prabowo untuk menegakkan kedaulatan serta menjaga kehormatan bangsa di mata dunia. (Man*/)

 

Exit mobile version