Site icon Kabarindo24jam.com

Tutup Tambang di 3 Kecamatan Kabupaten Bogor, KDM Yakin Berdampak Baik

Oplus_131072

Kabarindo24jam.com | Bandung – Menyusul keputusan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menutup aktivitas pertambangan di tiga Kecamatan – Kabupaten Bogor, massa yang terdiri dari sopir truk tambang dan keluarga mereka serta sejumlah anggota Asosiasi Transporter Tangerang-Bogor (ATTB) melakukan unjuk rasa di Kawasan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Senin (29/9/2025).

Namun begitu, Gubernur Dedi Mulyadi yang populer dengan sapaan KDM itu merasa yakin keputusannya untuk menutup aktivitas tambang di Cigudeg, Rumpin dan Parung Panjang itu sudah tepat dan benar atau sesuai dengan harapan masyarakat luas.

Dedi Mulyadi meyakini langkah tersebut dapat memberikan dampak baik untuk warga. “Yang meninggal sudah hampir 115 orang yang luka lebih dari 150 orang. Infrastruktur rusak. Kenapa pada waktu ada yang meninggal infrastruktur rusak tidak ada yang demo,” jelas Dedi pada awak media di Bandung, Senin (29/9/2025).

Mantan Bupati Purwakarta dua periode ini berpendapat, mereka yang demo adalah orang-orang yang memiliki kepentingan ekonomi dan juga tidak mewakili seluruh warga yang terdampak aktivitas tambang. “Tapi saya berdiri tegak di atas semua kepentingan. Ekeonomi harus jalan, rakyat harus terlindungi dan infrastruktur semakin baik,” tegas Dedi.

Dedi mengaku akan segera berkomunikasi dengan pengelola tambang terkait rencana pembuatan jalur khusus. Sebab jika pembangunan menggunakan APBN maka mesti dihitung betul pemasukan yang diterima.

“Sekarang pemerintah kabupatennya kan bersedia untuk membebaskan jalannya, nah nanti yang ngebangunnya mau saya tanya, pengusahanya mau atau tidak bersama sama pemerintah menbangun jalur tambang,” imbuh Dedi yang populer dengan sapaan KDM itu.

Sementara dari informasi yang diperoleh, massa pendemo menilai kebijakan penghentian tambang di wilayah Parung Panjang, Rumpin dan Cigudeg, merugikan masyarakat luas. Menurut mereka penghentian usaha tambang berpotensi menimbulkan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, meningkatnya pengangguran, hingga kriminalitas.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi akhirnya merespon keluhan dan jeritan warganya dengan menutup sementara aktivitas tambang di tiga wilayah Kecamatan – Kabupaten Bogor, yakni di Parung Panjang, Rumpin dan Cigudeg. Penutupan sementara aktivitas tambang di Parung Panjang tertuang dalam surat bernomor 7920/ES.09/PEREK tertanggal 25 September 2025.

“Kepada warga, selamat menikmati ketenangan. Mudah-mudahan bisa menikmati hari-hari lega karena kami menutup sementara proses tambang di Kabupaten Bogor. Kami ingin memastikan pembangunan infrastruktur secara berkelanjutan. Jangan sampai infrastruktur yang baru dibangun seminggu sudah rusak lagi oleh truk-truk besar,” ujar Dedi dalam siaran persnya yang dikutip pada Minggu (28/9/2025).

Dalam surat tersebut, dinyatakan masih terdapat permasalahan sehubungan dengan aspek lingkungan dan keselamatan sehingga menyebabkan terganggunya ketertiban umum, kemacetan, polusi, kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan, serta berpotensi memicu kecelakaan.

Penutupan tambang Parung Panjang itu juga bagian dari hasil evaluasi pelaksanaan Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 144/HUB.01.01.01/PEREK tentang Pengaturan Pembatasan Kegiatan Tambang dan Operasional Angkutan Barang di Wilayah Kecamatan Parung Panjang, Rumpin, dan Cigudeg, Kabupaten Bogor, pada 19 September 2025.

Hasil evaluasi tersebut menunjukkan pelaksanaan tata kelola kegiatan tambang, termasuk rantai pasok, masih belum sesuai dengan surat edaran. Penutupan sementara tambang di ketiga kecamatan tersebut dilakukan sampai terpenuhinya ketentuan itu. (Cky/Adul)

 

Exit mobile version