Site icon Kabarindo24jam.com

Wali Kota Bogor Akui Koperasi Sebagai Instrumen Penting Wujudkan Ekonomi Kerakyatan

Kabarindo24jam.com | Bogor kota – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor gerak cepat dalam mendukung pengembangan koperasi Merah Putih di daerahnya sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. Salah satu langkahnya, dengan menggelar pelatihan perkoperasian yang diikuti oleh puluhan pengawas Koperasi Merah Putih di Hotel Grande Pajajaran, Senin (27/10/2025).

Kegiatan yang dibuka langsung oleh Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim, bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan peran koperasi dalam mewujudkan ekonomi kerakyatan yang maju dan berkembang, khususnya di wilayah berjuluk Kota Hujan ini.

Dedie Rachim menjelaskan bahwa pelatihan ini penting untuk membekali para pengawas dengan pemahaman tentang skema utama program Astacita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam konteks pengembangan koperasi Merah Putih di daerah.

“Yang pertama kami perlu melaksanakan kegiatan pelatihan bagi para pengawas. Karena para pengawas paling tidak harus tahu dulu skema utama dari program Astacita-nya Pak Prabowo, apa yang beliau pikirkan dan ingin diimplementasikan di daerah,” ujar Dedie dalam sambutannya.

Wali Kota Dedie yang didampingi oleh Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagamgan dan Industri (KUKM Dagin) kota Bogor Rahmat Hidayat, menegaskan bahwa koperasi diarahkan sebagai instrumen penting untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan yang tangguh

Ia juga menyebut, sesuai pesan Presiden Prabowo, koperasi akan menjadi bagian dari berbagai program nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan pengelolaan limbahnya, serta berpotensi mengembangkan berbagai bidang usaha lain seperti klinik, apotek, hingga kebutuhan pokok masyarakat. “Ini perlu dipahami oleh para pengawas,” katanya.

Ia pun mengingatkan agar koperasi tidak dipandang sebagai pesaing bagi pelaku usaha rakyat lainnya. “Jangan ada pikiran koperasi bersaing dengan usaha rakyat yang lain. Koperasi harus maju dan berjalan bersama,” tegasnya.

Untuk memastikan implementasi berjalan efektif, Dedie mengatakan akan ada pendampingan dari tim profesional seperti Project Manager Office (PMO) dan Business Advisor Assistant (BA) yang akan membantu pelaksanaan program koperasi. “Saya sudah berikan gambaran supaya tidak tumpang tindih dan ada fokus bisnis yang bisa dikerjakan oleh koperasi,” pungkasnya.

Sementara Asisten Deputi Pengawasan, Kementerian Koperasi Muhammad Husni, menegaskan mekanisme pengawasan harus sudah berlangsung secara berjenjang dari mulai tingkat terbawah Kelurahan sebagai penanggung jawab koperasi merah putih.

“Pemkot Bogor harus melakukan controlling pertanggungjawaban agar mekanisme transaksi simpan pinjam atau jual beli barang dapat terpenuhi sesuai koridor aturan. Kementerian Koperasi menekankan agar seluruh pengurus dan pengawas koperasi bisa berlangsung sesuai tugas dan fungsi sehingga hasil pemberdayaan ekonomi kerakyatan menjadi lebih optimal” imbuh Husni. (Man/*)

Exit mobile version