Sabtu, 10 Mei 2025

Ketegangan Memuncak, India Luncurkan Invasi ke Pakistan

Kabarindo24jam | Islamabad – India resmi melancarkan invasi militer ke Pakistan hari ini (7/5) di wilayah perbatasan Kashmir. Pemerintah India menyebut operasi ini sebagai langkah pertahanan, sementara Pakistan mengecamnya sebagai agresi terang-terangan. Situasi di perbatasan memanas, warga mulai mengungsi. Dunia internasional menyerukan deeskalasi.

Ketegangan di kawasan Asia Selatan mencapai puncaknya hari ini setelah India secara resmi melancarkan operasi militer terhadap Pakistan di wilayah perbatasan Kashmir. Langkah ini disebut sebagai respons atas serangkaian insiden keamanan yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.

Kementerian Pertahanan India dalam pernyataan resminya menyebutkan bahwa operasi diluncurkan sebagai “langkah pertahanan strategis terhadap ancaman lintas batas.” Meski tidak secara eksplisit menyebut Pakistan sebagai pihak yang memulai ketegangan, pemerintah India menuding adanya pelanggaran garis kendali (LoC) dan aktivitas kelompok bersenjata yang didukung dari wilayah Pakistan.

Di sisi lain, Pemerintah Pakistan mengecam keras tindakan tersebut dan menyebutnya sebagai “agresi terang-terangan yang melanggar kedaulatan nasional.” Juru bicara militer Pakistan mengonfirmasi bahwa pasukan mereka telah dikerahkan penuh di wilayah barat laut dan siap mengambil langkah balasan.

Baca Juga :  Sikapi Perang Israel-Palestina, Dewan Keamanan PBB Segera Rapat Darurat

Masyarakat sipil di kedua sisi perbatasan dilaporkan mulai mengungsi dari daerah konflik, sementara sejumlah sekolah dan fasilitas umum ditutup untuk menghindari potensi korban.

Komunitas internasional, termasuk PBB dan sejumlah negara besar seperti Amerika Serikat dan Tiongkok, telah menyerukan agar kedua pihak menahan diri dan segera kembali ke meja perundingan.

Kawasan Kashmir telah lama menjadi wilayah sengketa antara India dan Pakistan sejak pemisahan kedua negara pada 1947. Konflik ini telah memicu tiga perang besar dan puluhan bentrokan bersenjata hingga saat ini.

Belum diketahui sejauh mana eskalasi akan berlangsung, namun pengamat militer menilai bahwa ini adalah salah satu krisis paling serius dalam satu dekade terakhir di kawasan tersebut.

 

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini