Jakarta, Kabarindo24jam – Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M. Tonny Harjono menuju Malaysia untuk menghadiri Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition (LIMA) 2025 yang digelar di Malaysia pada 20 hingga 24 Mei 2025. Diketahui, LIMA 2025 merupakan salah satu pameran industri pertahanan dan kedirgantaraan terbesar di Asia Tenggara, yang diikuti banyak negara.
Pada perhelatan tahun ini, TNI AU kembali mengirim Jupiter Aerobatic Team (JAT) untuk tampil di ajang internasional tersebut. Jupiter Aerobatic Team sendiri dijdawalkan akan tampil dalam pembukaan serta sepanjang acara berlangsung. Ini menandai kali kelima mereka tampil di ajang yang pertama kali digelar pada 1991 ini.
Dengan atraksi udara yang khas dan koreografi presisi tinggi, The Jupiters yang namanya sudah mendunia itu diharapkan mampu memberi penampilan yang terbaik dan kembali mencuri perhatian publik internasional.
“Keikutsertaan TNI AU dalam LIMA 2025 diharapkan dapat memperkuat kerja sama pertahanan antara Indonesia dan negara-negara peserta, terutama dalam bidang pengadaan alutsista, pelatihan, dan pertukaran informasi intelijen udara,” bunyi keterangan Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Dispenau) dikutip Selasa (20/5).
Selain keberangkatan KSAU Tommy Harjono ke Malaysia, Dispenau juga melaporkan bahwa para penerbang pesawat tempur F-16 TNI Angkatan Udara (TNI AU) asal Skadron Udara 16 Wing Udara 6 Lanud Roesmin Nurjadin berhasil menjalani misi pengisian bahan bakar di udara (air to air refueling/AAR) dalam latihan bersama (Latma) Elang Indopura XXIII/25.
Latihan bersama tersebut digelar dengan Angkatan Udara Singapura (Republic of Singapore Air Force/RSAF). Dalam misi AAR yang digelar di kawasan Joint Training Area (JTA)-1 pada Jumat (16/5), RSAF mengerahkan pesawat tanker A330 MRTT milik 12th Squadron.
Dalam keterangan resminya, Dispenau menjelaskan, misi AAR merupakan salah satu manuver udara yang menuntut presisi tinggi. Untuk itu, keberhasilan para penerbang TNI AU dalam misi tersebut telah menunjukkan profesionalisme serta ketangguhan mereka.
Selain itu, keberhasilan yang sama sekaligus menjadi bukti atas kesiapan teknis serta keandalan awak TNI AU dalam skenario pertempuran jarak jauh dan operasi udara berkelanjutan, di mana pengisian bahan bakar di udara menjadi salah satu unsur pentingnya.
“Pelaksanaan AAR bukan sekadar aspek teknis, tetapi juga bagian dari misi strategis yang memperkuat interoperabilitas antar angkatan udara. Pengalaman ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan operasional serta dalam menghadapi misi-misi kompleks di masa depan,” ungkap Executive Directore (Exdir) dari TNI AU Kolonel Pnb Adhi Safarul Akbar. (Cok/*)