Kabarindo24jam.com, Jakarta – Pernyataan kontroversial Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi terkait isu judi online menyeret nama PDIP dan Budi Gunawan, memantik reaksi keras. Tak hanya dilaporkan ke Bareskrim, Budi juga mendapat desakan langsung dari Puan Maharani untuk segera memberikan klarifikasi. Aroma konflik di lingkar kekuasaan pun kian menyengat.
Ketegangan antara Menteri Koperasi Budi Arie dan partai penguasa PDIP mencapai titik panas. Berawal dari beredarnya rekaman suara diduga milik Budi Arie, yang menyebut dirinya sedang diframing dalam isu judi online, nama Budi Gunawan dan PDIP ikut tercatut. Rekaman itu menjadi bola liar yang kini bergulir ke ranah hukum dan politik.
Reaksi cepat datang dari internal PDIP. Sejumlah kader partai banteng melaporkan Budi Arie ke Bareskrim Polri atas dugaan pencemaran nama baik. “Ia menyampaikan pernyataan yang menyakiti kami semua sebagai kader PDIP,” kata kader PDIP, Wiradarma, di Bareskrim. Mereka menilai tudingan Budi Arie sangat serius dan mencoreng institusi partai, apalagi tanpa bukti yang jelas.
Laporan hukum tersebut mengacu pada Pasal 310 dan 311 KUHP serta Pasal 27A UU ITE. Tak main-main, langkah ini mendapat restu langsung dari jajaran DPP PDIP.
Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR RI, Puan Maharani, secara terbuka menegaskan permintaan klarifikasi kepada Budi Arie. Nada bicaranya tegas dan kritis. “Tolong diklarifikasi. Jangan bicara sembarangan karena menyebut nama atau lembaga tanpa bukti tentu menimbulkan luka,” ujarnya di Kompleks Parlemen.
Puan menegaskan, klarifikasi diperlukan untuk mencegah fitnah yang lebih besar. Ia juga membuka ruang hukum bagi kader-kader PDIP yang merasa tersinggung, mengisyaratkan bahwa partai tak akan melindungi siapa pun jika sudah menyangkut nama baik institusi.
Sementara itu, respons dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dilaporkan cukup emosional. Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus menyebut Megawati merasa tersinggung secara langsung atas pernyataan Budi Arie. “PDIP itu institusi, bukan orang per orang. Ucapan itu keterlaluan,” ujar Deddy, menegaskan posisi partai yang merasa dihina.
Situasi ini menunjukkan bahwa ketegangan internal elite politik bisa meledak kapan saja, terlebih ketika menyangkut isu sensitif seperti judi online yang kini menjadi perhatian nasional. Di satu sisi, Budi Arie berdalih dirinya tengah menjadi korban framing, namun di sisi lain, ia justru menyeret nama partai besar dan tokoh penting tanpa bukti yang disampaikan secara publik.
Klarifikasi atau konsekuensi hukum, itulah jalan sempit yang kini harus dilalui oleh Budi Arie. Isu ini bukan hanya soal reputasi pribadi, tapi juga menyangkut kredibilitas sebuah partai besar dalam lingkup kekuasaan. Satu rekaman bocor kini berpotensi menjadi ledakan politik dan PDIP sudah pasang kuda-kuda bahkan mengambil langkah. Siapkah Budi Arie?