Kamis, 29 Mei 2025

Sempat Rasakan Gempa 4,7 Magnitudo, Gibran Tetap Tinjau Krisis BBM dan Pelabuhan Bengkulu yang Lumpuh

Kabarindo24jam.com, BENGKULU – Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, menunjukkan ketegasan saat tiba di Bengkulu pada Selasa (27/5/2025) pukul 14.50 WIB. Hanya berselang beberapa menit dari kedatangannya, gempa berkekuatan 4,7 magnitudo mengguncang wilayah tersebut. Namun, alih-alih mundur, Gibran tetap melanjutkan agenda padat meninjau kondisi darurat di tengah krisis energi dan infrastruktur.

Tanpa jeda, Gibran langsung menuju posko gempa di Kelurahan Betungan, Kota Bengkulu, untuk melihat langsung dampak bencana dan berdialog dengan warga terdampak. Ia juga menyempatkan diri memeriksa kondisi Pelabuhan Pulau Baai yang mengalami pendangkalan serius dan menjadi salah satu pemicu utama kelangkaan BBM di Bengkulu.

Pelabuhan yang menjadi tulang punggung distribusi logistik di Bengkulu ini sudah berbulan-bulan tak bisa disandari kapal tanker akibat pendangkalan alur. Akibatnya, distribusi BBM lumpuh, dan antrean kendaraan di SPBU mengular tanpa kepastian.

BBM Langka, Warga Frustrasi
Kelangkaan BBM di Bengkulu makin menjadi-jadi. Antrean kendaraan mengular dari pagi hingga tengah malam di hampir seluruh SPBU, sementara pengecer menjual bensin eceran dengan harga melambung hingga Rp 30 ribu per liter.

“Saya antre dari subuh, tetap nggak kebagian. Mau beli eceran pun harganya sadis. Ini sudah gila,” keluh Edi, salah seorang warga Kota Bengkulu.

Situasi ini mencekik kehidupan masyarakat kecil. Pengemudi ojek online, pedagang keliling, hingga petani, semuanya terhambat dalam mencari nafkah.

Gubernur Minta Pertamina Bertindak Cepat
Menanggapi krisis ini, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menyurati PT Pertamina Patra Niaga, meminta tindakan cepat. Isi suratnya jelas: tambahan kuota BBM, pengawasan distribusi, dan pembatasan pembelian agar tidak ada yang menimbun.

Baca Juga :  Kepala Desa Harus Dibekali Pengetahuan Manajemen Pemerintahan dan Keuangan

Melalui juru bicaranya, Zacky Antony, gubernur menegaskan bahwa ini bukan soal mencari siapa yang salah. “Sekarang bukan saatnya saling tuding. Yang dibutuhkan rakyat adalah solusi konkret dan cepat,” tegas Zacky.

Distribusi BBM Dialihkan, Tapi Tak Cukup
Sementara itu, distribusi BBM yang sebelumnya bergantung pada jalur laut dari Pelabuhan Pulau Baai kini dialihkan dari Lubuklinggau melalui jalur darat. Namun, kendala baru muncul. Stok dari depo pun terbatas karena gangguan distribusi dari Palembang ke Lubuklinggau via kereta api.

Dari total kebutuhan BBM Bengkulu, kini 85% disuplai dari Lubuklinggau, sisanya dari Jambi, Lahat, dan Lampung. Sayangnya, jumlah ini masih jauh dari cukup untuk memenuhi permintaan.

Pembatasan Pembelian Mulai Diterapkan
Pemerintah juga mulai memberlakukan pembatasan pembelian BBM: maksimal 25 liter untuk mobil dan 5 liter untuk motor. Langkah ini diambil demi pemerataan, agar semua warga kebagian BBM, meskipun dalam jumlah terbatas.

Gibran Bawa Harapan di Tengah Krisis
Di hari kedua kunjungan (Rabu, 28/5/2025), Wapres dijadwalkan mengunjungi fasilitas kesehatan, sebelum bertolak ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Kunjungannya ke Bengkulu menjadi penanda bahwa pusat tak tinggal diam melihat daerah berjuang menghadapi bencana dan krisis distribusi.

Meski diguncang gempa, Wapres tetap bergerak. Sinyal jelas bahwa rakyat tak sendiri menghadapi badai.

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini