KABARINDO24JAM.COM | BENGKULU – Ratusan warga Pulau Enggano bersama mahasiswa Bengkulu menggelar aksi unjuk rasa di Simpang Lima, Kota Bengkulu, Kamis (5/6/2025). Aksi ini digelar sebagai bentuk protes atas minimnya perhatian Pemerintah Provinsi Bengkulu terhadap berbagai kesulitan yang mereka alami di daerah terluar tersebut.
Sekitar 500 peserta aksi bergerak dari Stadion Semarak menuju titik aksi utama di Simpang Lima dengan berjalan kaki. Mereka membawa spanduk dan poster berisi tuntutan, serta mendirikan layar besar yang menampilkan pernyataan dari para kepala suku adat Enggano.
Dalam video yang ditayangkan, sejumlah kepala suku menyampaikan keluhan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto. Mereka menyoroti isolasi wilayah akibat pendangkalan alur laut di sekitar Pulau Baai, yang menyebabkan kesulitan transportasi, distribusi hasil pertanian, serta akses layanan kesehatan dan pendidikan.
“Kami sudah bersurat ke Presiden karena sampai saat ini tidak ada solusi dari Pemprov Bengkulu. Kami merasa terpinggirkan,” ujar salah satu tokoh adat dalam tayangan video.
Peserta aksi juga menuntut agar pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk membuka akses transportasi laut ke Pulau Enggano, memperbaiki pelabuhan, dan menjamin hak-hak dasar warga sebagai bagian dari wilayah Provinsi Bengkulu.
Hingga berita ini ditayangkan, Pemerintah Provinsi Bengkulu belum memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan warga Enggano tersebut.
Aksi berlangsung tertib dengan pengamanan dari pihak kepolisian. Orator sempat meminta seluruh peserta duduk sebagai bentuk penghormatan terhadap para kepala suku yang tampil dalam tayangan video.
Salah satu peserta aksi, Adi (22), mahasiswa asal Enggano, menyatakan bahwa aksi ini akan terus dilakukan jika belum ada langkah nyata dari pemerintah daerah.
“Kami akan terus suarakan ini. Kami warga negara yang punya hak untuk hidup layak,” ujarnya.