Kabarindo24jam.com | Madang – Tim sepak bola putra Jember menutup perjuangan mereka di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025 dengan catatan manis penuh semangat juang. Bertanding di laga perebutan medali perunggu, skuad muda Jember berhasil mengalahkan Kota Kediri dengan skor dramatis 3-2, Minggu (30/6/2025) di Stadion Kahuripan, Kabupaten Malang.
Pertandingan ini jadi panggung pembuktian mental dan daya juang luar biasa para pemain muda Jember. Sempat tertinggal dua kali, mereka tak menyerah dan justru membalikkan keadaan lewat penalti penentu di menit ke-90!
“Anak-anak tampil luar biasa, totalitas sampai titik darah penghabisan. Ini pembuktian bahwa Jember juga bisa bersinar di luar kandang,” ujar Asisten Pelatih Jember, Bilibig Dian Mahrus usai laga.
Jember sempat tertinggal lebih dulu 0-1, namun menyamakan kedudukan melalui gol Radit di menit ke-41. Skor imbang 1-1 bertahan hingga turun minum. Di babak kedua, Kediri kembali mencetak gol dan unggul 2-1.
Namun mental pantang menyerah anak-anak Jember berbicara. Mereka menyamakan kedudukan, dan di menit ke-90, Nur yang ditunjuk sebagai eksekutor penalti tampil dingin dan sukses menjadi pahlawan kemenangan.
“Penalti menit 90 benar-benar jadi penentu. Nur tenang, dan dia sukses jadi pahlawan,” tambah Bilibig.
Setelah kalah 0-1 dari Kota Surabaya di semifinal, semangat skuad Jember sempat terpukul. Namun mereka bangkit di laga perebutan tempat ketiga dan menutup turnamen dengan raihan perunggu. Sebuah pencapaian membanggakan setelah pada Porprov 2023 mereka pulang tanpa medali.
“Evaluasi khusus tidak ada. Mereka sudah bermain all-out. Kami harap, setelah ini ada klub profesional yang melirik. Porprov ini memang jadi etalase bakat,” tegas Bilibig.
Setelah meraih emas di Porprov 2022 saat menjadi tuan rumah, performa Jember sempat menurun di 2023. Kini, mereka bangkit dan kembali ke podium, kali ini di luar kandang, yang membuktikan bahwa sepak bola Jember bukan hanya kuat di rumah sendiri.
Sayangnya, nasib berbeda dialami oleh tim sepak bola putri Jember yang harus mengakui kekalahan dan gagal membawa pulang medali perunggu.
Semangat tak pernah mati. Medali perunggu kali ini bukan sekadar warna, tapi simbol bahwa Jember tetap berkelas di kancah sepak bola Jawa Timur.(dl) */