Kabarindo24jam.com | Cibinong – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, rupanya sudah kadung marah besar terhadap aktivitas pertambangan yang leluasa beroperasi di sejumlah wilayah Jawa Barat, terutama di kawasan barat Kabupaten Bogor. Dedi punya alasan tentunya, yaitu pertambangan selama ini tidak membawa dampak positif yang nyata bagi pembangunan daerah.
Dalam satu kesempatan acara bersama para pemangku kepentingan daerah di Bogor baru-baru ini, Dedi yang populer dengan panggilan KDM ini menyatakan, alih-alih memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi atau kesejahteraan masyarakat, aktivitas pertambangan justru meninggalkan jejak kerusakan lingkungan yang sangat parah.
Tak hanya itu saja, pertambangan tidak serta merta mengangkat kondisi sosial-ekonomi masyarakat sekitarnya. “Pertambangan tidak membuat Jawa Barat lebih maju. Yang ada justru lingkungan hancur dan rakyat semakin miskin,” tegas KDM yang juga akrab dengan sapaan ‘Bapak Aing’ ini.
Statement keras Dedi ini sepertinya dapat dipahami lantaran banyak sekali muncul keluhan masyarakat terhadap berbagai dampak buruk pertambangan. Di wilayah Rumpin dan Parungpanjang, misalnya, warga setempat menderita akibat jalan rusak parah lantaran dilintasi truk tambang bermuatan berat.
Selain itu, terjadi polusi debu yang sangat tinggi sehingga dampaknya mengganggu kesehatan sekaligus menurunkan kualitas hidup sehari-hari. Tak heran, atas hal itu Gubernur Dedi juga menyoroti bagaimana kepentingan pemodal tambang selalu saja mengabaikan aspek sosial dan ekologis.
Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah seharusnya tidak tunduk pada tekanan pemilik modal, apalagi jika hal itu mengorbankan kepentingan dan keselamatan masyarakat. “Kita tidak boleh membiarkan pemerintah daerah dikuasai oleh kepentingan pemodal tambang, sementara rakyat terus dirugikan,” ucap Dedi.
Tak heran jika kini Gubernur Jabar sangat tegas dan tancap gas memperjuangkan tata kelola sumber daya alam yang berkelanjutan dan berpihak pada masyarakat. Ia menekankan perlunya kebijakan yang mengedepankan keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan.
“Tentunya, pengelolaan sumber daya alam harus bisa membawa keuntungan dan benar-benar dirasakan oleh masyarakat, jangan sampai dinikmati segelintir pihak. Kedepan, kebijakan serta pembangunan di Jawa Barat harus lebih adil, sehat secara lingkungan, dan berorientasi pada kepentingan rakyat banyak,” pungkas Gubernur Dedi. (Cky/*)