Kabarindo24jam.com | Jakarta — Rapat kerja antara Komisi X DPR RI dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, mendadak ricuh. Aksi protes datang dari Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Impunitas yang berteriak menolak upaya pemutihan sejarah dan penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada Presiden kedua RI, Soeharto.
Insiden terjadi saat Menteri Fadli Zon sedang memberikan tanggapan atas sejumlah kritik dan pertanyaan dari anggota Komisi X DPR. Belum selesai menyampaikan jawabannya, suara lantang dari balkon ruang rapat terdengar menyela jalannya forum resmi itu.
“Tuntaskan kasus pelanggaran berat HAM, hentikan pemutihan sejarah, dengarkan suara korban,” teriak salah satu perwakilan koalisi dari balkon.
Mereka juga dengan kompak menyuarakan penolakan terhadap rencana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto, sambil menyampaikan kritik keras terhadap narasi sejarah yang dinilai sarat pemutihan.
“Tolak gelar pahlawan Soeharto, hentikan pemutihan sejarah, lawan sisa-sisa Orde Baru,” seru mereka berulang kali.
Aksi protes ini membuat rapat sempat terhenti sejenak. Beberapa anggota dewan terlihat mencoba meredakan situasi, sementara petugas keamanan bergerak cepat mengamankan jalannya sidang.
Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Impunitas menilai upaya mengangkat kembali sosok Soeharto sebagai pahlawan merupakan bentuk pengkhianatan terhadap korban pelanggaran HAM masa lalu. Mereka menuntut agar negara lebih serius menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM berat ketimbang menulis ulang sejarah tanpa mempertimbangkan suara korban.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Fadli Zon maupun pimpinan Komisi X terkait aksi interupsi tersebut. Namun, dinamika ini mencerminkan masih kuatnya resistensi publik terhadap wacana rekonsiliasi yang mengabaikan aspek keadilan dan kebenaran sejarah.(ls*/)