Kabarindo24jam.com | Bogor – Guyuran hujan deras sejak Sabtu sore menyebabkan banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah Kabupaten Bogor. Satu warga dilaporkan meninggal dunia tertimbun longsor di Megamendung.
Hujan berintensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Bogor sejak Sabtu (5/7/2025) sore memicu banjir dan longsor di berbagai titik. Banjir dilaporkan menggenangi wilayah Desa Sirnagalih (Kecamatan Tamansari), Desa Jambuluwuk (Kecamatan Ciawi), dan ruas Jalan Raya Puncak, Cisarua. Sementara itu, longsor terjadi di Desa Pasireurih (Kecamatan Tamansari) dan Megamendung, Cisarua.
Dalam sebuah video yang beredar, terlihat derasnya aliran air memasuki kawasan padat penduduk di Megamendung. Terlihat pula kepanikan warga, termasuk ibu-ibu yang berteriak histeris menyaksikan air menerjang rumah mereka. Saat ini, aparat gabungan dari BPBD Kabupaten Bogor masih melakukan penanganan dan pendataan di lokasi bencana.
Di kawasan Ciapus, Kecamatan Tamansari, banjir membuat akses jalan nyaris lumpuh. Bahkan, satu rumah warga di Pasireurih mengalami kerusakan parah di bagian dapur akibat diterjang luapan sungai.
Warga menduga, selain faktor curah hujan yang tinggi, bencana ini juga diperparah oleh kerusakan lingkungan di sekitar kawasan Gunung Salak, khususnya di Kecamatan Tamansari. Di wilayah ini tengah berlangsung pembebasan lahan oleh pengembang PT Prima Mustika Candra (PMC) yang berencana membangun kawasan wisata. Proyek tersebut menuai protes dari warga dan aktivis lingkungan karena dinilai mempercepat pengikisan tanah.
Tragedi juga terjadi di Kampung Rawasedek, RT 01 RW 04, Kecamatan Megamendung, saat tebing setinggi 15 meter longsor pada Sabtu sore sekitar pukul 17.30 WIB. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor, Ade Hasrat, menyebut longsor terjadi akibat luapan Sungai Cirangrang setelah hujan deras.
“Dikarenakan hujan deras yang cukup lama dan meluapnya aliran Sungai Cirangrang, menyebabkan longsor pada tebingan kurang lebih 15 meter dan menyebabkan satu orang korban atas nama Muhammad Resa tertimbun longsor di dapur rumahnya bersama temannya,” ujar Ade, Minggu (6/7) dini hari.
Resa ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan langsung dievakuasi ke RSUD Ciawi. Sementara temannya, Suhendar, sempat terseret arus banjir namun berhasil menyelamatkan diri.
Menurut catatan BPBD, sedikitnya 13 rumah terdampak longsor dengan total 160 jiwa harus mengungsi ke tempat aman.
Sementara itu, Kepala Tim Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor, Andi, mengatakan terdapat delapan titik banjir yang terpantau sementara. Wilayah terdampak meliputi Megamendung, Cisarua, Tamansari, dan Ciapus.
“Data sementara delapan titik (banjir),” kata Andi saat dikonfirmasi wartawan.
Ia menambahkan, sebagian besar banjir terjadi akibat luapan sungai yang tidak mampu menampung debit air yang meningkat drastis.
“Sementara ini, banjir luapan sungai,” pungkasnya.