Kabarindo24jam.com | Bogor – Sorotan terhadap isu lingkungan di kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, kian menguat seiring keterlibatan sejumlah menteri yang langsung turun ke lapangan dan mengambil langkah cepat. Namun, langkah yang dinilai terburu-buru dan gegabah itu justru menuai kritik dari kalangan pemerhati kebijakan.
Direktur Lembaga Pemerhati Kebijakan Pemerintah (LPKP), Rahmatullah, menilai pendekatan terhadap penataan kawasan Puncak semestinya dilakukan secara utuh dan komprehensif. Ia memperingatkan bahwa keputusan yang diambil tanpa pertimbangan matang dapat menimbulkan dampak negatif bagi berbagai pihak.
“Kawasan Puncak Cisarua ini harus ditangani secara menyeluruh. Jika tidak, akan berdampak buruk bagi lingkungan, masyarakat, investor, bahkan pemerintah. Bisa-bisa merugikan masyarakat Kabupaten Bogor secara luas,” ujarnya, Rabu (30/7/2025).
Rahmatullah juga menekankan bahwa konteks Kabupaten Bogor tidak bisa disamakan dengan daerah lain. Dengan wilayah yang sangat luas dan kepadatan penduduk yang tinggi, ia menilai perlakuan terhadap kawasan tersebut harus dilakukan secara hati-hati dan tidak terkesan menyalahkan pihak tertentu.
“Jangan sampai muncul kesan bahwa Menteri LHK menganggap Pemda Bogor tidak peduli. Padahal, tahapan-tahapan sedang ditempuh dengan proses yang sesuai,” ujarnya.
Menurutnya, langkah Pemda Bogor justru lebih tepat karena melalui proses kajian dari berbagai aspek. Ia menegaskan perlunya koordinasi yang mendalam secara vertikal dan horizontal agar bencana lingkungan dapat dicegah.
“Pemda Bogor sedang menempuh kajian yang melibatkan banyak unsur. Tidak bisa sembarangan. Harus ada diskusi menyeluruh agar pembangunan tidak membawa petaka,” tegas Rahmatullah.
Ia juga menyinggung pentingnya menciptakan rasa aman bagi para investor, terutama di sektor pariwisata. Keberadaan para pekerja lokal yang telah menggantungkan hidupnya dari sektor wisata selama bertahun-tahun juga menjadi alasan mengapa langkah gegabah harus dihindari.
“Banyak warga yang bergantung pada sektor ini. Mereka menyekolahkan anak, menafkahi keluarga, dan bahkan berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bogor,” tambahnya.
Rahmatullah mengingatkan bahwa setiap rencana yang dilakukan tanpa perhitungan matang sama saja dengan merancang kegagalan. Oleh karena itu, ia mendukung penuh pendekatan kehati-hatian yang diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor.
“Kami yakin, Pemda Bogor tahu bagaimana membangun tanpa merusak rumahnya sendiri. Tujuannya jelas: menciptakan masa depan yang lebih baik bagi Bogor,” pungkasnya.