Sabtu, 2 Agustus 2025

Kadis PUPR Kabupaten Bogor Gerak Cepat ke Lokasi Kerusakan Infrastruktur 

Kabarindo24jam | Rancabungur – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Kadis PUPR) Suryanto Putra bergerak cepat melakukan peninjauan langsung ke sejumlah titik lokasi banjir dan kerusakan infrastruktur di wilayah Rancabungur, pada Rabu (30/07/2025). Hal itu dilakukan menyusul peristiwa banjir yang melanda beberapa desa akibat jebolnya tanggul, sedimentasi sungai, dan kerusakan pintu air.

Suryanto menyampaikan bahwa kegiatan hari itu mencakup pengecekan sejumlah titik terdampak banjir di dua kecamatan. Salah satu lokasi yang menjadi perhatian utama adalah Bendung Cibarengkok di Desa Cimulang, Kecamatan Rancabungur. 

Tanah longsor yang menyebabkan banjir di rancabungur

Di antaranya, tanggul jebol di Kali Sasak, Desa Babakan, Kecamatan Ciseeng, dan kondisi sungai di wilayah Cimulang yang terdampak sedimentasi parah. “Saya sudah meninjau lokasi tanggul jebol di Kali Sasak, Desa Babakan, Ciseeng. Tanggul yang dulu sudah kita tangani, ternyata jebol lagi di bagian sampingnya,” ucap Suryanto Putra dalam keterangannya yang dikutip pada Kamis (31/7/2025).

Menurutnya, curah hujan ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir menyebabkan meluapnya sungai serta merendam kolam warga dan lahan pertanian yang belum sepenuhnya pulih dari banjir sebelumnya. “Bukan hanya tanggul yang jebol, tapi sungai juga meluap. Banyak masyarakat yang terdampak lagi. Padahal baru saja pulih dari banjir sebelumnya,” katanya.

Suryanto menjelaskan bahwa sebagian besar penanganan sungai di wilayah tersebut masuk dalam kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.  Pihak provinsi, lanjut dia, telah menyiapkan bronjong dan material lain untuk perbaikan tanggul, namun belum bisa melakukan pemasangan karena debit air yang masih tinggi. “Tinggal menunggu air surut untuk dilakukan pemasangan,” jelasnya.

Selain itu, Dinas PUPR juga meninjau proses normalisasi Sungai Sasak dan melakukan pengukuran teknis pada sejumlah titik kritis, termasuk sedimentasi yang sudah menyumbat aliran sungai di wilayah Cimulang.

Sebelumnya, Camat Rancabungur, Dita Aprilia, yang turut mendampingi peninjauan Kepala Dinas PUPR di Desa Cimulang, mengatakan kondisi pintu air dan sedimentasi di Bendung Cibarengkok sudah menjadi perhatian sejak tiga tahun lalu. Namun hingga kini belum ada realisasi perbaikan.

Dita menjelaskan bahwa sedimentasi di sungai tersebut sangat keras dan hanya bisa diatasi dengan alat berat. Jika tidak segera ditangani, banjir akan terus mengancam empat RW di wilayah Cimulang, dan bahkan meluas ke Desa Bantarjaya dan Pasirgaok yang juga dilintasi aliran Sungai Cidepit dan Setu Babakan.

Menanggapih hal itu, Suryanto menyebut kondisi bendung saat ini sudah sangat rusak. Fungsi kontrol air sudah tidak berjalan karena mekanisme buka-tutup air tidak lagi bisa dijalankan. Akibatnya, air langsung mengalir tanpa kendali ke arah permukiman dan bukan ke saluran irigasi sebagaimana mestinya.

Dalam kesempatan itu, Suryanto juga menyoroti penyempitan aliran sungai akibat pembangunan rumah yang terlalu dekat dengan sempadan sungai. Ia menegaskan bahwa sesuai regulasi, lebar sempadan harus dijaga sesuai ketentuan tergantung kondisi bertanggul atau tidak bertanggulnya sungai.

“Kalau sungainya tidak bertanggul, sempadannya bisa sampai 15 meter. Itu untuk jalur pemeliharaan dan alat berat. Kalau sudah dibangun rumah, kita tidak bisa masuk lagi,” tegasnya seraya mengharapkan masyarakat menyadari pentingnya menjaga sempadan sungai agar proses normalisasi dan pemeliharaan tidak terhambat. (Cky/*)

redaksi
redaksihttps://kabarindo24jam.com
Redaksi media Kabarindo24jam.com

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini