Kabarindo24jam.com | Bogor kota – Wali Kota Bogor Dedie Rachim menyebut daerah yang dipimpinnya memiliki peluang besar untuk diajukan sebagai salah satu Kota Hijau pertama di Asia ke UNESCO. Menurut Dedie, perencanaan Kota Bogor sejak awal sudah berbasis ruang hijau dengan Kebun Raya sebagai pusat kota.
“Jarang ada kota yang menjadikan taman sebagai pusat kota. Di dunia ini hanya Kota Bogor dan New York, dengan Central Park-nya,” ujar Dedie dalam keterangan resminya yang dkutip pada Kamis (7/8/2025). Ia pun meyakini, mimpinya itu akan terwujud atau direalisasi oleh UNESCO.
Lebih dari sekadar taman fisik, konsep Kota Hijau di Bogor juga menyimpan nilai-nilai sejarah, sosial, hingga budaya yang begitu agung. Hal di luar teknis ini dianggap Dedie bisa menjadi keunikan tersendiri dan punya international value atau nilai internasional.
Dedie menilai, kekhasan ini bisa menjadi penguat identitas Kota Bogor di mata dunia. “Kita punya nilai tak benda yang layak diajukan. Karena Kota Bogor bukan sekadar berdiri, tapi juga bermakna,” sambungnya.
Diketahui, wacana Kota Bogor jadi Kota Hijau itu juga sudah disampaikan Wali Kota Dedie Rachim saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XI Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) 2025 di Yogyakarta, Rabu (6/7/2025).
Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, dalam sambutannya di acara Rakernas JKPI, juga menyoroti pentingnya menjaga pusaka kota bukan hanya dari sisi bangunan atau kawasan, tapi juga nilai-nilai hidup yang membentuknya.
“Karena sejatinya yang ingin dirawat bukan hanya obyek, tetapi jati diri yang terus hidup di dalamnya,” tegas Sri Sultan seraya menyebut pelestarian kota pusaka harus berakar pada partisipasi dan kesadaran kolektif masyarakatnya. “Kota pusaka adalah kota yang hidup dan menghidupi,” pungkasnya.
Sekedar informasi, UNESCO adalah singkatan dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (bahasa Inggris: United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization). UNESCO adalah badan khusus PBB yang didirikan pada tahun 1945.
Organisasi ini didirikan dengan tujuan utamanya mempromosikan perdamaian dan keamanan melalui kerja sama internasional dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, budaya, dan komunikasi. (Man/*)