Kabarindo24jam.com | Jakarta – Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) saat ini tengah mematangkan konsep penguatan komponen cadangan (komcad) dan komponen pendukung (komduk) guna menghadapi kompleksitas ancaman nasional.
Asisten Deputi Bidang Koordinasi Doktrin dan Strategi Pertahanan Kemenko Polkam Brigjen TNI Parwito menegaskan pentingnya penguatan Komcad dan Komduk sebagai pilar utama sistem pertahanan semesta.
“Dunia kita saat ini tidak sedang baik-baik saja. Ancaman lingkungan, populasi, perang ekonomi, hingga infiltrasi budaya memerlukan strategi pertahanan yang adaptif dan melibatkan seluruh elemen bangsa. Komcad dan Komduk adalah wujud nyata partisipasi rakyat dalam menjaga kedaulatan,” ujar Parwito dalam keterangan tertulis, Selasa (19/8/2025).
Terbaru, Kemenko Polkam telah menggelar rapat penyusunan penguatan komcad dan komduk pada Kamis (14/8). Pertemuan menyatukan berbagai kementerian/lembaga untuk menyelaraskan kebijakan.
Parwito mengatakan bahwa penguatan komcad dan komduk adalah langkah strategis untuk menghadapi kompleksitas ancaman nasional, yang menuntut sinergi antara kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan organisasi kepemudaan. Ia menyoroti tantangan strategis global yang semakin kompleks, mulai dari dinamika geopolitik, perubahan iklim, hingga infiltrasi budaya, yang semuanya berdampak pada pertahanan negara.
Kemenko Polkam juga menyatakan bahwa strategi utama yang diusung adalah integrasi program, sinkronisasi rincian output (RO), serta penyusunan regulasi bersama demi menjamin kepastian hukum dan partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan.
Pengutan komcad dan komduk juga telah diintegrasikan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026. Sasaran utama mencakup penguatan postur pertahanan, pembinaan industri pertahanan, dan optimalisasi sumber daya nasional, yang ditargetkan melalui indikator kinerja seperti Asia Power Index dan Global Cybersecurity Index.
Strateginya meliputi pembinaan personel di wilayah strategis, integrasi peran aparatur sipil negara, optimalisasi potensi akademisi dan generasi muda, serta pemerataan kekuatan di seluruh nusantara. (Cky/*)