Kabarindo24jam.com | Bogor Kota – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengemukakan betapa pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur untuk mencegah ketimpangan dan ketertinggalan wilayah sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata di Kota Bogor.
Ia membandingkan pesatnya perkembangan wilayah perbatasan dengan Kabupaten Bogor seperti Sentul, Dramaga, dan Sukaraja. Sehingga, Wali Kota menekankan perlunya akselerasi pembangunan agar Kota Bogor tidak hanya menjadi penonton di tengah pertumbuhan pesat wilayah sekitarnya.
“Kota Bogor ini sebenarnya punya pilihan yang tidak sulit kalau kita mau. Di titik-titik perbatasan, pertumbuhan ekonominya sangat pesat misalnya Sentul di Babakan Madang yang PAD-nya dari hotel, restoran, kafe, dan hiburan hampir menyamai Kota Bogor,” jelas Dedie.
“Itulah yang harus kita koreksi dan evaluasi, jangan sampai kita hanya jadi penonton saja. Karena itu, kita harus ikut andil dan ikut maju dengan melakukan upaya percepatan pembangunan,” sambung Dedie dalam keterangan resminya yang dikutip pada Selasa (26/8/2025).
Dedie kemudian memaparkan sejumlah rencana pembangunan pun disiapkan, mulai dari proyek strategis nasional, seperti double track kereta api, Bogor Outer Ring Road (BORR), hingga percepatan LRT Bogor. Semua diarahkan untuk memperkuat sistem transportasi massal modern yang ramah lingkungan serta mendukung visi Bogor sebagai smart city, green city, dan heritage city.
Berbagai rancangan infrastruktur skala kota, lanjut Dedie, diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi baru sekaligus mengurangi ketimpangan antarwilayah. Di antaranya ada pembangunan Bogor Interchange yang didesain menyerupai daun semanggi empat menjadi salah satu prioritas. “Proyek ini diharapkan dapat mengurai penumpukan kendaraan di pintu masuk kota,” ucapnya.
Selain itu, Pemkot juga tengah menyiapkan Transit Oriented Development (TOD) Baranangsiang dan TOD Bubulak sebagai pusat transit dan penyangga kawasan Dramaga. “Kita punya IPB yang sudah menjadi world class university, harus kita perbaiki. TOD Bubulak nantinya bisa jadi hub dengan fasilitas hotel dan layanan transportasi terpadu,” ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, perencanaan Bogor Inner Ring Road (BIRR) yang direncanakan akan menjadi sepanjang 11,4 km dan saat ini Pemkot Bogor telah memiliki 7 km. “BIRR sepanjang 11,4 km, kita sudah punya 7 km. Ini akan menyambung dari Wangun, Sindangsari, Rancamaya, hingga Mulyaharja,” terangnya
Dedie juga menambahkan rencana pengembangan transportasi Biskita dengan dua koridor tambahan bersubsidi dan dua non-subsidi, serta rencana pembangunan Tram Pakuan dengan 17 halte sebagai penghubung sistem transportasi perkotaan ketika LRT masuk ke Bogor.
Selain itu, revitalisasi Stadion GOR Pajajaran, pembangunan Bumi Ageung Batutulis sebagai pusat edutainment, Grand City Hall, dan kantor pemerintahan baru di Katulampa juga menjadi bagian dari agenda pembangunan jangka menengah.
“Ini semua kita lakukan bukan semata-mata karena visi misi atau mimpi saja, tapi ini sudah menjadi keinginan para Wali Kota terdahulu dan tentunya kita harus sama-sama berkomitmen untuk mewujudkan hal ini,” ucap Dedie Rachim.
Sebelumnya diketahui, Wali Kota Dedie Rachim menghadiri kegiatan Dialog bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor di Teras Leuweung Awi, Jalan Setapak, Kota Bogor, pada Senin (25/8/2025).
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Juniarti Estiningsih, mengatakan bahwa ada 12 program prioritas pembangunan infrastruktur yang dirancang untuk mengurangi kemacetan, memperkuat konektivitas, sekaligus membuka ruang investasi baru di berbagai kawasan Kota Bogor.
“Fokus utama kita ada pada pembangunan jalan strategis. Jalan R2 sepanjang 5,5 km yang akan dikerjakan bertahap hingga 2030. Jalan ini akan menjadi akses penting dari KS Tubun hingga perbatasan kota, termasuk pembangunan jalan layang di sekitar IPAL Tegal Gundil,” jelas Esti.
Selain itu, Esti menyebut pembangunan Jalan R3 sepanjang lebih dari 3 km yang mencakup Jembatan Katulampa dengan bentang 60 meter akan dimulai pada 2026. Program besar lainnya adalah Bogor Inner Ring Road (BIRR) sepanjang hampir 7 km, yang akan menghubungkan Wangun, Pamoyanan, Mulyaharja, hingga Rancamaya. (Man/*)