Kabarindo24jam.com | Jakarta – Pemprov DKI Jakarta menargetkan cakupan layanan air bersih bisa menembus 80 persen pada akhir 2025. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menyebut capaian tersebut merupakan bagian dari langkah menuju target 100 persen pada 2029.
“Sampai hari ini, layanan air bersih di Jakarta sudah 74,24 persen. Ini adalah hal yang menggembirakan dan mudah-mudahan sampai dengan akhir tahun bisa adalah 80 persen,” kata Pramono di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa.
Salah satu strategi memperluas akses air bersih adalah dengan meresmikan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pesanggrahan. IPA yang mengambil sumber baku dari Sungai Pesanggrahan ini memiliki kapasitas 750 liter per detik.
Menurut Pramono, fasilitas tersebut tidak hanya akan memperkuat suplai air di Jakarta, tetapi juga membantu kebutuhan warga Tangerang Selatan. “Ada 45.000 sambungan rumah dan untuk 10 kelurahan dan tiga kecamatan,” jelasnya.
Adapun 10 kelurahan itu meliputi Bintaro, Pesanggrahan, Petukangan Selatan, Ulujami, Petukangan Utara, Cipulir, Srengseng, Joglo, Meruya Utara, dan Meruya Selatan.
Selain pembangunan IPA, PAM Jaya juga tengah menggenjot layanan dengan membangun jaringan perpipaan di IPA Buaran III, Reskom Tambora, dan Gandaria Utara. Program lain yang dijalankan antara lain penyediaan 20.000 sambungan baru, Kartu Air Sehat (KAS), sanitasi prima berupa penyedotan tangki septik gratis, pemberian tandon air, hingga penyediaan pemurni air bagi warga.
Pramono menegaskan, ketersediaan air bersih tetap menjadi prioritas pemerintah daerah. Ia berharap suplai air baku dari Waduk Karian, Serpong, Banten, sudah bisa masuk ke Jakarta sebelum 2030. Dengan begitu, target cakupan layanan air bersih 100 persen dapat terwujud. (Dky*/)
