Kamis, 30 Oktober 2025

TNI Angkatan Laut Matangkan Persiapan KOST Ujicoba Tembak Torpedo

Kabarindo24jam.com | Jakarta – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menegaskan bahwa pihaknya masih terus melakukan persiapan teknis terhadap kapal selam nirawak atau autonomous (KSOT) sebelum menjalani uji tembak torpedo di wilayah perairan Komando Armada (Koarmada) II.

“Masih terus disiapkan, masih dipelajari oleh PT PAL yang dibantu oleh TNI AL untuk mewujudkan KSOT yang bisa menembak torpedo,” ujar mantan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I ini dalam pernyataannya di Jakarta dikutip pada Minggu (26/10/2025).

Laksamana Ali menambahkan, proses pengembangan KSOT membutuhkan tahapan teknis yang detail agar sistem senjata tersebut dapat beroperasi optimal di lingkungan bawah laut. “Waktunya yang pasti belum tahu. Sedang kita coba terus,” katanya.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin sempat mengungkapkan uji tembak KSOT akan digelar untuk pertama kali di perairan Surabaya, yang termasuk wilayah kerja Koarmada II. “Minggu depan kita akan melakukan penembakan kapal selam tanpa awak,” ujar Sjafrie di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (22/10) lalu.

Sjafrie menjelaskan, kapal selam tanpa awak tersebut merupakan hasil produksi dalam negeri dan menjadi tonggak penting dalam pengembangan teknologi pertahanan laut Indonesia. “Kitalah negara yang keempat di dunia yang memproduksi kapal selam tanpa awak yang dikembangkan secara nasional,” jelasnya.

Sementara dari aspek industry pertahanan, CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod menyebut KSOT sebagai bukti kemampuan insinyur Indonesia dalam menghadirkan inovasi teknologi maritim berbasis kecerdasan buatan (AI).

“Keikutsertaan produk inovasi PT PAL Indonesia ini berjajar dengan produk pertahanan andalan sebagai bukti kepercayaan serta kebanggaan bagi TNI terhadap alutsista dalam negeri,” kata Djenod di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Sebagai informasi, KSOT dirancang sebagai sistem pertahanan bawah laut alternatif yang dilengkapi kemampuan pengintaian (surveillance), pendeteksi kapal lawan, dan sistem kendali autonomous submarine command center (ASCC).

Operasinya dapat dikendalikan melalui radio frekuensi langsung maupun satelit, serta terintegrasi dengan combat information center (CIC) di kapal markas dan pangkalan angkatan laut. “Kami ingin membuktikan insinyur (engineer) Indonesia mampu menjawab tantangan masa depan sekaligus menjaga kehormatan bangsa di sektor maritim,” imbuh Djenod. (Cky/*)

redaksi
redaksihttps://kabarindo24jam.com
Redaksi media Kabarindo24jam.com

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini