Kabarindo24jam.com | Jakarta -Kementerian Pariwisata RI memperkenalkan arah baru pembangunan pariwisata nasional melalui peluncuran buku Indonesia Tourism Outlook 2025/2026 dalam forum Wonderful Indonesia Outlook (WIO) 2025/2026 di Jakarta. Dokumen ini disiapkan sebagai peta jalan untuk menghadapi dinamika industri global yang kian kompetitif sekaligus mengarahkan transformasi menuju pariwisata yang lebih berkualitas.
Buku tersebut memotret perkembangan pariwisata global yang bergerak cepat di tengah tekanan ekonomi, geopolitik, dan perubahan teknologi. Di saat bersamaan, Indonesia disebut berhasil menjaga momentum pemulihan dengan peningkatan wisatawan nusantara maupun mancanegara, kontribusi devisa yang membaik, serta tumbuhnya investasi di destinasi prioritas. Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menegaskan bahwa gambaran dalam buku ini harus dimanfaatkan seluruh pemangku kepentingan untuk menyusun strategi jangka panjang yang adaptif.
Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa menilai tema Quality Sustains Future sejalan dengan visi pemerintah untuk menghadirkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Ia menekankan bahwa meski Outlook ini dinilai komprehensif, ruang kolaborasi harus tetap dibuka agar orkestrasi pengembangan destinasi dapat berjalan lebih efektif. Kementerian PPN/Bappenas dan Bank Indonesia, yang turut menyusun buku tersebut, sepakat bahwa pariwisata berkualitas merupakan fondasi penting bagi transformasi ekonomi nasional.
Pada forum yang menghadirkan sekitar 100 peserta dari berbagai institusi, Bappenas memaparkan hasil pengukuran Indikator Pariwisata Berkualitas (QT) tahun 2025 pada lima destinasi prioritas dan tiga destinasi regeneratif. Hasilnya beragam, namun menunjukkan peningkatan pada aspek keberlanjutan lingkungan dan pengelolaan destinasi, terutama penerapan visitor management berbasis carrying capacity. Data QT ini diproyeksikan menjadi alat evaluasi untuk merumuskan intervensi kebijakan yang lebih tepat sasaran.
Bank Indonesia menambahkan bahwa pariwisata global kini bergerak menuju pengalaman perjalanan yang lebih personal dan ramah lingkungan. Kepala Grup Sektoral dan Regional BI, Tri Yanuarti, menilai pemanfaatan teknologi seperti AI dan sistem pembayaran digital—termasuk QRIS—akan memperkuat percepatan sektor ini. Menurutnya, berbagai kebijakan yang dirancang pemerintah dan BI akan membuat pengembangan pariwisata nasional semakin fokus, terarah, dan selaras dengan kebutuhan wisata masa depan. (Man*/)

