Home / Internasional

Minggu, 22 Juni 2025 - 14:35 WIB

Adu Klaim Iran dan AS Terkait Serangan ke Fordow

Kabarindo24jam.com | Irak – Ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan keberhasilan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran sebagai “momen bersejarah”, pemerintah Iran justru menanggapinya dengan narasi antisipasi matang. Fasilitas nuklir Fordow yang diklaim menjadi target serangan, telah dikosongkan lebih dulu oleh Iran, memastikan tidak ada kerusakan berarti, apalagi kerugian strategis.
Iran tidak kaget. Bahkan bisa dibilang sudah menyiapkan langkah-langkah sebelum ledakan pertama terjadi. Menurut penasihat ketua parlemen Iran, Mehdi Mohammadi, serangan terhadap fasilitas nuklir Fordow telah mereka prediksi dalam beberapa hari terakhir. Alih-alih menunggu dan merespons setelah kehancuran, Iran memilih untuk bertindak lebih awal—mengosongkan dan mengevakuasi fasilitas nuklir strategis itu.

“Dari sudut pandang Iran, tidak ada kejadian yang mengejutkan. Iran telah memperkirakan serangan terhadap fasilitas nuklir Fordow dalam beberapa hari. Fasilitas nuklir ini sudah dievakuasi sehingga tidak ada kerusakan yang tidak dapat diperbaiki selama serangan hari ini,” kata Mohammadi melalui akun resmi di platform X.

Baca Juga :  Presiden Baru Somalia Jadi Harapan Perubahan

Pernyataan ini muncul tak lama setelah klaim Presiden Donald Trump soal keberhasilan operasi militer Amerika Serikat terhadap tiga fasilitas nuklir Iran. Dalam unggahan di Truth Social, Trump menyebut momen itu sebagai keberhasilan besar untuk AS, Israel, dan dunia.

“Saya akan menyampaikan pidato pada pukul 10:00 P.M. (09:00 WIB), di Gedung Putih, perihal operasi militer kami yang sangat sukses di Iran. Ini adalah MOMEN BERSEJARAH BAGI AMERIKA SERIKAT, ISRAEL, DAN DUNIA,” tulis Trump.

Namun, narasi Trump mengenai keberhasilan tersebut dipatahkan oleh pernyataan dari pihak Iran. Selain evakuasi Fordow, Anggota Dewan Kebijaksanaan Iran, Mohsen Rezaei, mengonfirmasi bahwa seluruh material pengayaan nuklir telah dipindahkan ke lokasi yang aman, jauh sebelum serangan dilakukan.

Baca Juga :  Putin Mulai Khawatir, Unjuk Rasa Pro Alexei Navalny Meluas ke Seluruh Rusia

Trump sendiri kemudian menutup pengumumannya dengan ultimatum: “SEKARANG IRAN HARUS SETUJU UNTUK MENGAKHIRI PERANG INI. TERIMA KASIH!” Sebuah pesan politik yang disebarkan melalui platform Truth Social miliknya—yang kemudian sempat mengalami gangguan teknis menyusul lonjakan trafik setelah pengumuman serangan.

Dikutip dari Sputniknews, komentar Mohammadi dalam konteks ini tampaknya lebih dari sekadar klarifikasi. Ia adalah sinyal bahwa Iran tidak melihat serangan ini sebagai kejutan, melainkan sebagai bagian dari dinamika yang sudah diperhitungkan. Narasi Iran pun bergeser dari posisi reaktif menjadi proaktif—menegaskan bahwa dalam politik keamanan, mereka tidak hanya bertahan, tapi juga membaca langkah lawan jauh sebelum dijalankan.

Share :

Baca Juga

Internasional

AS Kerahkan 6 Pesawat B-2 ke Guam,Serang Iran?

Internasional

14 Pesawat Kargo Kirim Senjata ke Israel, AS dan Jerman Perkuat Kesiapan Tempur

Internasional

AS Berupaya Redam Amarah Teheran Usai Serangan Israel

Internasional

Puan Maharani Orasi tentang Kesetaraan Gender di Amerika

Internasional

Kementerian Pertahanan Kerjasama dengan Turki, Pindad Gandeng Malaysia

Internasional

Ketegangan Memuncak! Musk dan Trump Saling Serang di Medsos

Internasional

Presiden Donald Trump Mengecam China atas Perjanjian Perdagangan

Internasional

Puan Resmikan Patung Sukarno di KBRI Tokyo, Simbol Persahabatan RI–Jepang