Kabarindo24jam.com | Cibinong – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Bogor kini semakin sigap dan cepat melakukan pemeliharaan atas jalan serta jembatan yang mengalami kerusakan ringan dan sedang. Apalagi kini, Bupati Bogor Rudy Susmanto membuka akun ‘Lapor Pak Bupati’ di sejumlah sosial media, sehingga banyak aduan masyarakat yang masuk.
Diketahui, Bupati Rudy Susmanto sangat concern terhadap masalah di berbagai bidang pembangunan, termasuk infrastruktur. Makanya, Bupati Rudy membuka akun ‘Lapor Pak Bupati” di sejumlah sosial media. Akun ini difungsikan untuk menerima aduan warga, apapun persoalannya akan ditindaklanjuti oleh Pemkab Bogor.
“Pak Bupati Rudy menekankan kepada kami di DPUPR agar kerja cepat melakukan perbaikan pada ruas jalan dan jembatan rusak yang menjadi keluhan warga, jangan sampai warga berulang-ulang melakukan pengaduan,” ungkap Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan DPUPR Ujang Supardi di Cibinong, baru-baru ini.
Ujang yang populer dengan panggilan Uje mengaku bahwa pemeliharaan jalan dan jembatan di Kabupaten Bogor bukan pekerjaan ringan. Dengan kondisi geografis yang beragam, keterbatasan anggaran, hingga minimnya fasilitas di lapangan, DPUPR tetap berkomitmen agar masyarakat bisa menikmati akses jalan yang layak.
Meski begitu, Uje mengaku bahwa untuk bidang kerja yang ditanganinya saat ini anggarannya belum mencapai angka ideal, yakni Rp 180 sampai Rp 200 miliar. “Pada APBD 2025 ini, anggaran yang ada sebesar Rp86 miliar. Dan itu hanya bisa mengcover 20 persen dari 12 ribu kilometer ruas jalan yang tersebar di berbagai wilayah,” beber Uje yang mewakili Kepala DPUPR Suryanto Putra.
Dana sebesar itu, lanjut dia, tentu jauh dari kata cukup untuk pelaksanaan pekerjaan, operasional lapangan dan pembayaran upah pekerja khusus pemeliharaan jalan dan jembatan sebanyak 480 pekerja harian lepas.
“Namun demikian, keterbatasan bukan alasan untuk tidak bekerja maksimal. Sesuai amanat pak Bupati Rudy dan juga Kepala DPUPR Pak Suryanto, saya dan jajaran harus bisa kerja maksimal melayani masyarakat,” kata Uje.
Ia menambahkan, pekerjaan pemeliharaan jalan dan jembatan sering kali berhadapan dengan berbagai tantangan. Mulai dari kontur tanah yang beragam, jangkauan lokasi yang berada di pelosok, hingga kondisi lingkungan yang tidak selalu mendukung.
Tak jarang, pihaknya juga harus berhadapan dengan pihak lain yang kadang kurang memahami situasi di lapangan. Meski begitu, semua kendala itu dijalani dengan Ikhlas. “Bagi saya, tugas di atas segalanya. Kenyamanan masyarakat saat menggunakan sarana jalan dan jembatan adalah kebahagiaan tersendiri,” jelas Uje.
Dengan segala keterbatasan, Uje tetap menekankan pentingnya semangat dan dedikasi. Baginya, infrastruktur jalan bukan sekadar fasilitas fisik, melainkan urat nadi pergerakan ekonomi dan sosial masyarakat Kabupaten Bogor. “Kalau jalan bagus, aktivitas ekonomi bergerak, masyarakat pun jadi senang,” pungkasnya. (Cky/*)