Kabarindo24jam.com | Jakarta – Pecco Bagnaia kembali mengalami akhir pekan yang mengecewakan. Setelah gagal finis di Sprint Race, juara dunia bertahan MotoGP itu harus puas finis di posisi kedelapan pada balapan utama. Start yang awalnya menjanjikan berubah jadi kemunduran perlahan hingga ia mudah disalip lawan-lawannya.
Bagnaia sempat menjaga ritme, namun kehilangan tenaga di lap-lap berikutnya. Pedro Acosta dan Fermín Aldeguer sukses melewatinya tanpa perlawanan berarti. “Saya tidak bisa berakselerasi, semua orang menyalip saya di tikungan. Saya harap Ducati bisa menjelaskannya, karena saya kehabisan kesabaran,” ungkap Bagnaia dengan nada serius.
Kekecewaan ini membuat Bagnaia menuntut jawaban dari tim Ducati. Sejak pramusim, ia mengaku tidak pernah benar-benar merasa nyaman dengan Desmosedici GP25. Kondisi tersebut berlanjut sepanjang musim tanpa adanya perkembangan signifikan.
“Saya selalu fokus dan memberikan segalanya. Namun kali ini, setelah melakukan itu, hasilnya hanya posisi delapan. Tahun lalu, dengan catatan waktu seperti ini, saya bisa menang,” jelas Bagnaia, yang semakin frustrasi dengan performanya.
Di sisi lain, rival-rivalnya seperti Marco Bezzecchi dan Marc Márquez tampil lebih kompetitif. Bagnaia pun tertinggal 55 poin dari pemuncak klasemen Alex Márquez jelang seri berikutnya di Hungaria. Situasi ini jelas menjadi alarm serius bagi Ducati jika ingin menjaga peluang gelar tetap terbuka.
(dul/man)